Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Cipir Bibir Waktu Ketemu

6 Juni 2021   07:52 Diperbarui: 6 Juni 2021   07:54 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meriam kuno mengunci waktu dan kenangan di Pulau cipir

Di pulau cipir
Bibir bibir tersenyum
Datang dari berbagai penjuru
Datang naik perahu kayu
Untuk bersenang senang
Berfoto
Mengabadikan kefanaan diri
Di dermaga tua
Rumah sakit kuno
Yang atapnya rubuh
Dindingnya sobek ditelan waktu

Cipir cipir
Kaki kaki berpasir
Melipir
Mencari makna
Melepas kepenatan fikir
Membuang ambisi
Layaknya kembang waru coklat
Yang djatuhkan dewi pemelihara bunga
Nan welas asih
Jatuh di keningku
Saat mengheningkan diri
Menyatu dengan ombak
Angin dann goyangan bambu bagan pemancing
Rapuh
Tapi kukuh
Menjaga semangat
Dan harapan panen ikan
Saat yang lain tak berharap mukim di lepas laut
Pantai muara kurang

Di pulau cipir
Ada seribu kenangan masa lalu
Yang kutemui
Terhampar di pasir coklat berbatu pondasi bentang
Dan rumah sakit belanda

Tapi jejakmu
Hilang dimakan rindu
Asmara
Yang dipermainkan seribu ombak
Pulau pulau mungil doa
Tempat asa tumbuh
Dan harapan dipelihara
Agar bertunas kembali
Walau cuaca buruk
Dan global warming
Mepersulit hutan asmara kita
Berkecambah hidup
Dan menyemangati hati
Saat melewati perjalanan sepi kehidupan
Berjalan ke tujuh penjuru
Mencari arti bibir
Kecipir rempah jati
Lalu pada meriam meriam tua berkarat
Aku titipkan rindu tak berjeda
Padamu
Kekasih waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun