Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sri Kemarilah Kepelukku, Kita Berkeringat Menyemai Cinta

18 Mei 2021   18:33 Diperbarui: 18 Mei 2021   19:05 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sri
Benih benih rindu
Yang kau semai
Saat hujan deras kemarin
Sekarang rimbun
Menghijau

Diikat sama ibu petani
Dengan sabar
Penuh perhatian
Diikat sejoli berdua
Sepanjang pematang lumpur
Siap ditanam

Menunggu semua siap
Menunggu iklasmu
Melepas anak anak mungilmu
Agar berkembang besar
Sebagai padi tumbuh
Agar berisi bulir bulir
Padi warna emasmu

Nanti tak akan ada yang kita takutkan lagi
Semua perut kenyang karena gabah pulenmu
Semua mata pulas karena lumbung penuh
Dengan beras
Dengan doa hidup berkelanjutan

Lalu apa yang mesti kita takutkan
Sedang musim menunggu
Adalah batas setiamu
Adalah bukti janji
Cintamu
Sri...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun