Ada juga yang penghasilan keluarganya cukup besar, tapi ada terlalu banyak beban mulut yang harus dikenyangkan keluarga itu. Akhirnya kepiawaian mengumpulkan. Data teruji, ditambah kebijaksanaan dari tim pembagi amatlah diperlukan.
6.Apalagi dalam situasi normal baru,pasca pandemi ini, semua sektor terpuruk, semua mengencangkan ikat pinggang, semua prihatin. Juga tidak malu malu mengambil bantuan sembako, meski sejatinya tidak berhak.
Ada pengalaman penulis yang mengharukan, manakala mencoba menyediakan lumbung zakat, di dekat komplek penulis tinggal. Awalnya idenya sederhana. Hanya sekedar mencoba menyalurkan bantuan dari muzakki kepada dhuafa, sekedar berbagi beras, lauk pauk dan kadang sayur . Seru awalnya, sekitar komplek setelah pembagian sedekah,memasak sayur asem semua? Lusanya semua memasak sop. Pada minggu yang lain sekitar komplek memasak sayur lodeh. Dari hanya tiga puluh kepala keluarga penerima, sempat melejit sampai nyaris menyentuh angka 100 KK.
Lalu mulai terjadi kehebohan, mankala ada sebuah keluarga memilkki mobil jazz, tetapi tidak malu mengambil sembako sedekah. Ada ketidakaddilan. Meski semangat muzakki bertubi, berduyun duyun  memberikan bantuan beras hingga menumpuk tinggi di lumbung yang akhirnya juga terbangun dari sumbangan muzakki.
Disadari perlu verifikasi ulang, dan betul, dari nyaris 100 kK yang rutin mengambil sembako tiga kali sembako, ternyata akhirnya terlihat hanya sekitar 35 KK yang sungguh-sungguh dhuafa. Intinya bila ingin berbuat kebaikan kepada umat yang berada di garis kemiskinan, asal niatnya tulus,mampu menyembunyikan diri dengan rendah hati.
Ibaratnya tangan kanan memberi sementara tangan kiri sembunyi. Biasanya allah kasih jalan termudah. Lalu bagaimana, menyalurkan sedekah, khusunya zakat menjelang raya nanti. Bila para muzakki, yang dimampukan membayar zakat tak kunjung menemukan dhuafa terverifikasi, layaknya pengemis berseragam hitam di masa lalu itu yang selalu ditunggu datang ke rumah oleh keluarga penulis. Sekarang jaman nirmal baru, zakat, sedekah online menjadi pilihan masuk akal. Setidaknya ada aplikasi yang bisa dipercaya. Â Seperti : Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak memberikan layanan sedekah online, lo.Nama fiturnya BukaZakat yang bisa menyalurkan ke sejumlah lembaga resmi, seperti Dompet Dhuafa, NuCare, Lazisnu, Baznas, ACT, dan masih banyak lagi.
Semoga niat para muzakki terus bersedekah, terus berzakat, menajdi tangan diatas yang meringankan beban kaum dhuafa bisa terus berjalan, makin tersebar, dan makin berpihak pada penerima yang ada di pelosok negeri. Ada harapan bahwa zakat tahun ini akan lebih baik.menembus penyekatan sosial, larangan mudik. Intinya tidak boleh ada satu pun kaum dhuafa yang kosong pwrutnya saat raya fitri akbar didengungkan di muka bumi. Teruslah berderma tanpa batas, semoga kamu muzakki negeri inii amal pahala pembaca diterima Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H