Matamu
Bola matamu
Indah menari enerjik
Ala tari saman,
Tepukan ritmis
Adu kuat lembutnya tenaga raga
Dan batin
Telah membuat mata air cinta
Yang tersumbat
Oleh lamanya waktu penantian
Akhirnya runtuh
Banjir rindu
Ramadan ini
Kau
Berjaga di perimeter
Terawan
Dari tiap jenis pesawat baling
Baling
Pengangkut kargo
Isi hati
Isi mimpi
Cut
Berdekade lalu
Tanah rencong
Adalah rinduku
Tak bertepi.
Aku  ingin sekali pulang
Dan pulang
Mendarat selamanya
Saat angin landai
Dan tugas habis
Selesai
Cut
Tapi setelah bertemu
Cakrawala keindahan murni
Senja
Di mata. Lincahmu
Aku tak ingin mudik lagi
Cukup aku terjun bebas
Tanpa payung
Tanpa pengaman
Di Bandara hatimu
Yang terpencil
Berbatu
Tanpa
Aspal
Lampu
Cut
Mataku tak se-elang dulu
Segala tualang
Kembara Lima samuderaku
Luruh
Padamu
Maukah
Engkau menikah
Dengan seluruh janji
Bahwa aku tak akan bertualang
Terbang ke pojok pojok dunia manapun,
Kecuali bersamamu
Cut
Aku ingin langgeng bahagia
Terbang melanglang
Di dunia
Bola mata Suci indahmu,
Lain tidak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H