Setelah drama ini dingin dan reda pada akhirnya .kita akan sama sama lihat,  baik AHY mauoun Moeldoko akan sama sama dapat apresiasi bagus dari pengendali jalinan kekuasaan tak terlihat di negeri ini. Karena tidak mungkin seorang KSP (Kepala Staf Presiden) sekelas  Moeldoko mempertaruhkan jabatan strategisnya. Hanya demi jabatan semu yang belum tentu menguntungkan dirinya di masa depan. Sedang sebagai hulu balang istana banyak keuntungan jangka pendek dan panjang yang jelas jelas bisa diraihnya sekarang.
Bila tindakan mendukung diam diam KLB dianggap salah, etikanya Mieldoko akan mundur dengan perwira tapi bila teeus bertahan di istana. Yang tidak terlihat oleh mata awam, Â Mantan Pangkima TNI ini sedang melakukan langkah patriotik, Â mengatur suhu politik serta bwemaksud memberi wacana alternatif pada warga +62 yang tercekam isu pandemi global yang tidak kunjung terurai dan mencengkam pertumbuhan ekonomi .sampai titik nadirnya.
Perang wacana asimetri ini sejatinya menguntungkan semua pihak, Â tapi ke depan, Â perancang isu bangsa ini hendaknya mmulai memberi suguhan drama yang lebih sehat.jangan sekadar perang semu yang tidak berkelas dan kurang mutu. Berilah sajian isu yang lebih mendongkrak kecerdasan intelektual bangsa. Apa saja, Â tidak sekedar politik praktis, Â sepraktis praktisnya. Publik sudah kenyang denga drama korea dan sinetron yang memutarbalikkan logika.
Sebaiknya panggung dikembalikan kepada para aktor panggung, dramawan terbaik,  sinaas paling prisinal, youtuber milenial yang menggugah selera. Biar dramaturgi  pertunjukan ide, dilepas ke masyarakat seni oertunjukan sebenarnya. Swmua faktor tontonam yang menajdi tuntunan kebudayaan dihitung penuh presisi. Kalau ingin maju bangsa ini pelru tontonan cerdas yang menggugah semangat lahir batin.
Sementara semua partai bebenah. Politik belah bambu, Â devide et empera hanya efektif di masa VOC Belanda saja. Sekarang semua partai harus berkeringat. Memperbaiki menejemen partainya. Keluar dari partai dinasti keluarga menjadi partai modern yang tidak menggadaikan setiap kepala pendukungnya untuk mendapat ganti rupiah dari anggaran negara. Namun mampu hidup mandiri, Â mengunpulkan sumber daya bangkitnya sendiri.
Tumbubya partai partai sehat yang kompetititf lah yang membuat bangsa ini bebas dsri KKN. Tidak hanya Demokrat, Â semua partai, bahkan Golkar sebagai partai terbesar harus mawas diri. Bahwa masih ada praktik mahar, Â swwa partai saat Pemilukada. Hal tidak elok dan etia hendaknya dibabat habis. Semua menuju tatanan partai yang elegan, modern, mandiri dan berguna bagi bangsa ini.
Anda yang masih menyenangi tontonan drama Demokrat simak sampai habis. Setelah itu kembali ke laptop anda masing masing. tempatkan hati nurani,akal sehat. Fokus pada masa depan. Pilih partai paling bermartabat dan membela hajat hidup umat. Bukan yang dibesarkan oleh melodrama penuh pencitraan seperti ini. Mari bangun, Â bangkitkan semangat patriotik bangsa ini dengan demonstrasi demokrasi yang tengah tengah. Demokrat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H