Jangan pernah maju
Jalan berkesenian teramat berliku
Panjang
Melelahkan
Menguji hati yang gampang tertipu
Jangan melambung
Karena sanjungan
Jangan limbung
Saat dikritik
Dicaci maki
Bakat hanyalah  satu persen
Kunci berhasil
99 persen manifeestasi kerja keras
Kerja cerdas
Tapi pakailah hatimu
Asah
Asuh
Asih
Latih
Latih
Latih
Lupakan perih
Lupakan sedih
Lupakan jerih
Berkarya
Dalam estetika rasa
Dalam
Dan rahasia
Bukan barang mudah
Acap dunia
Tak menghargaimu
Melupakan kalian
Memunggungi karya emasmu
Cuma dilirik sebelah mata
Cuma dicicip setengah rasa
Iklaskan
Relakan
Pujian
Nama besar
Hanya semu
Cuma sementara
Yang abadi adalah api yang menyala
Menyala
Membakar semangatmu
Menghasilkan tembikar karya berkelas
Yang membangunkan jiwa
Jiwa lemah nir inspirasi,
Membekukan amok ambisi
Manusia
Manusia lupa
Bila akhirnya
Dunia mwngerling
Padamu
Mengingat karyamu
Sadarilah
Aku
Kamu
Hanya pengukir
Kayu jati tua
Yang beruntung
Masih mampu menghadirkan
Karya
Karya
Sebagai kemenangan budaya
Atas abad yang berlari
Gila
Lupa arah tuju
Karya
Karya seni kita
Hanyalah penunjuk arah,
Bila kau peduli
Kau akan sampai
Di titik arah,
Atau kau sekedar berjalan
Tak tentu arah
Sesat
Selamanya
Karya
Karya seni kita
Hanyalah batu penjuru
Yang diuji waktu
Menguji  mutu kelas satu
Kejujuran jiwamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H