Balik
Setelah temu tatap.muka
Diminimalkan,
Tawa hilang
Kekonyolan grup terbang
Yang ada sisa kehangatan
Kopi empati
Yang dingin
Menggigilkan nyali,
Di kotak
Kotak
Sekat batas
Karantina wilayah
Pembatasan mikro
Kamarku
Penjaraku
Rumahku
Kandang kebebasanku
Terasku
Batas duniaku
Lalu aku mimikri
Jadi hewan nocturno
Merubah siang jadi malam
Malam jadi keleawar
Penghisap waktu
Aku reguk
Bisa kekeluan keji
Kami hisap
Asap tak terlihat
Kabut pandemi,
Bila ini perang global
Apakah engkau pernah bersiap
Menyiapkn logistik
Di dapurmu
Di tungku daya tahanmu?
Bila ini sekedar ujian
Naik kelas
Naik level
Mengapa tak Kunjung berakhir
Mengapa semua statistik
Tersungkur
Terpuruk
Bombastis
Porak poranda
Tak ada
Degup dalam doa
Yang mampu
Mengungkit  mantera
Tekad jiwa
Jadi nyata
Bila ini segera berakhir
Kembaliian
Siang kami
Kepada siang
Malam kepada malam
Karena dalam suratan
Keyakinan
Pedang takdir
Acap bersikejar
Dengan jam pasir
Keyakinan
Pulihlah
Maka
Pulihlah bumi
Menjadi natura
Mengembaliian iesuciannya
Secara alami
Langit membiru
Bumi menghijau
Pulih sediakala
Atas ijinmu, Â Gusti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H