Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Heran, Bisa Jatuh Cinta Lagi

3 Februari 2021   11:37 Diperbarui: 3 Februari 2021   12:13 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasangan jiwaku cemburu berat
Saat aku jatuh cinta lagi
Mabuk kepayang
Tiada tergoda
Teralihkan
Fokus pun
Melayang genit

Mantan pujaan
Mantan yang belum pernah
Diikat janji
Protes keras
Lantaran aku lupa diri

Lupa mereka,
Tengelam
Dalam cinta yang buta

Burung
Burung tekukur liar
Burung gereja dan kawanannya
Manyun
Dan enggan menyanyi
Menari
Karena betatapun elok
Mereka bertingkah gaya
Saat kutebar makanan gratis burung,
Tak menarik
Perhatianku lagi
Cintaku beralih
Tak seliar dulu lagi

Matahari redup
Sepagian ini
Tak seterik biasanya
Mungkin lelah
Mencoba mengerti
Beralihnya kibLat dunia cintaku

Baru kusadari
Cintaku habis
Terkikis
Nir sisa
Karena aku
Jatuh cinta spontan
Pada setiap huruf
Kata kata
Tanda baca
Penuh makna
Yang lahir dari guratan pena
Batin iklas

Aku jatuh cinta
Pada tulisan
Tulisanku sendiri
Tanpa sebab
Tanpa alibi
Karena mereka lahir
Begitu saja
Dari rahim ide waktu
Lalu setelah jadi jabang bayi makna

Dari ujung pena gemetarku
Kusadari rangkaian partitur makna itu
Bukan milikku lagi

Duhai kata kata jiwa
Bagaimana bisa
Aku tidak jatuh cinta kepadamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun