Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengakuan Penulis Drakula Haus Nyawa (03)

3 Februari 2021   08:34 Diperbarui: 3 Februari 2021   10:31 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah hidup abadi nyaris seribu tahun,  Minkle,  Drakula penghisap darah yang sudah membunuh lebih dsri 20 ribu manusia unruk bertahan hidup. Dihisap darahnya sampai kering tinggal kulit dan tulang saja. Tak terbayang, sebagai drakula, makhluk setengah nyata,  setengah abadi, Minkle telah menjadi saksi perjalanan manusia dari jaman aneka kerajaan sampai jaman modern ini.Lidahnya sudah kesat, pahit dan bosan karena hanya darah yang bisa mengenyangkan tubuhnya,  tapi meski mengambil nyawa bisa dilakukannya dengan mudah.

 Minkle mulai dihantui kemuakan korban pembunuhan demi memutua hasrat laparnya. Tapi nyaris tak ada jalan untuk menghentikan ketagihannya pada darah manusia.  Sampai ia menemukan adanya kantung kantung darah di lembaga donor darah. Dengan kesaktiannya amat gampang ia curi kantung darah itu sebanyak bangaknya. Lalu ia simpan di kulkasnya. Kadang ia minum darah itu dalam sloki gelas dengan es batu. Kadang ia panaskan dulu,  dicampur madu atau ditambahi anggur kelas satu. Hangat hangat sedap.

Begitulah, hari berlalu dengan membosankan. Sampai suatu hari,  ia mengalami diare luar biasa. Karena darah yang ia curi adalah sumbangan dari orang suci pendeta, ulama, rahib, biksuni yang menyumbang darahnya untuk bencana alam tapi tega ia curi juga

Minkle jumpalitan  nyaris mati, tapi sebagai drakula dia dikutuk hidup abadi. Disaat kritis itulah,  ruh orang orang suci itu membimbingnya,  ia boleh terus meminum darah suci itu , asal harus menulis pengakuan.


"Kami iklas darah kami jadi penyambing hidupmu Minkle, tapi sudah tak boleh ada pembunuhan lagi, atau kau, kami musnahkan. Boleh kauambil. Kantung darah sunbangan kami tapi dengan syarat kau harus menulis satu kisah pengakuan pembunuhanmu sebagai bentuk pertobatanmu,  setuju? ",nasehat dan permintaan seorang tokoh agama datang dakam mimpinya. Meski teduh dan tidak mengancam. Minkle tak berkutik kenuruti permintaan yang tak bisa ditolak tersebut.

Kemudian ia mulai menulis kisah kisah jahatnya, dituang dalam blog oribadinya. Semakin banyak tulisannya.  Semakin banyak fansnya. Bahkan ada yang tertarik menjadikan tulisannya sebaagi novel,  film, bahan video klip lagu. Laris.  Minkle yang sudah kaya raya semakin berharta dan terkenal saja sebagai drakula penulis. Tidak ada yang percaya bahwa ia drakula sebenarnya. Penghisap darah abadi. Fans-nya mengagumi keliaran imajinasinya. Mereka pikir tulisan Minkle murni kayalannya saja. Padahal semua asli dan sebenarnya. Minkle menulisnya dengan penuh penyesalan dan memohon pengampunan dosa pada penguasa semesta.


Sekarang ia masih minum darah,  hanya dari kantung darah dan berjanji tidak membunuh manusia lagi demi memuaskan dahaga darahnya

.
Ah, janji drakula penulis,  siapa berani pegang, tapi mari beri Minkle kesempatan. Siapa tahu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun