Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teh Kopi Tanpa Kamu

31 Januari 2021   01:28 Diperbarui: 31 Januari 2021   20:36 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sepotong tisu
Dengan bekas lipstik merah dadumu
Tergeletak
Di meja teras
Dipermainkan angin
Senja
Dikeriuhan nyanyi
Burung
Taman

Tak ada yang lebih indah
Melewati pertemuan lengkap
Dengan secangkir teh
Kopi
Dua buah buku baru impor
Yang sejatinya tak pernah
Selesai kita baca

Karena saat upacara minum
Teh
Dan kopi
Di sudut taman
Denting sendok dan cangkir
Gemeratak cangkir beling
Dan tatakannya
Menegaskan
Inti penting
Pertemuan rahasia kita
Bahwa gairah sanubari rasa
Selalu butuh wadah tepat
Dengan tatakan pas
Yang indah

Lalu apa yang kita cari
Saat kita pergi
Dari sini
Bukankah kita sudah
Petik esensi wangi
Bunga kehidupan
Sebenarnya

Ketemu
Saling membaca buku rindu
Menghabiskan secangkir
Wedang hangat
Penenang
Jiwa
Lalu pulang
Lalu biLa esok
Masih juga ketagihan ketemu
Berharaplah
Umur cinta ini panjang
Hmmm...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun