Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terima Kasih Sobat Semesta

30 Januari 2021   13:11 Diperbarui: 30 Januari 2021   14:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini
Aku meneteskan air mata
Haru
Setelah mengejar
Target keliling
Tujuh penjuru
Cuma jalan buntu
Dan
Jejak harapan semu
Yang berhasil kurengkuh

Keringat
Habis terperas
Nyali
Hilang nyala
Diiris tipis
Dibengkalai
Kejaran waktu
Yang gila

Sampai dada
Penuh
Sesak bernafas
Sulit bercinta,
Tapi siklus hari
Harus dilalui
Dengan tabah
Tak lelah
Jauh dari menyerah
Agar bumi
Terus berputar
Pada porosnya
Pada kebaikan
Sumbu nuraninya

Selalu ada pelangi
Di balik badai coba
Tapi melaluinya
Tak semudah
Membalik telapak tangan,
Selalu ada taifun
Angin
Menguji hati
Selalu kegelapan cuaca buruk
Menyungkupi
Sisa matahari optimisme
Di lubuk terdalam
Sisi gelap
Kalbu pesimisme

Kali ini
Air mataku menetes
Bukan karena sedih
Karena ada rasa ganjil
Dan aneh
Mengisi ruang kosong batin
Nan lelah

Terima kasih
Semesta atas kebaikanmu
Kali ini
Dan seterusnya
Aku tak akan pernah
Menyerah
Lagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun