Tepat jam 00
Lewat 09
Pengemudi ojek onlen
Berkuncir rambutnya
Mengantarku
Sampai depan
Rumahku
Di jalan matahari
Walau malam dingin
Kuyup
Dengan bekas hujan
Pengendara malam
Yang handal
Mengantarku
Selamat tak kurang
Suatu apa
Ia mengenakan dua jaket
Operator onlen
Sekaligus
Pengemudi yang rajin
Tapi mencerocos lelah
Bahwa tiga penumpang
Membatalkan pesanannya
Lalu yang keempat
Dia antar sampai tujuan
Tapi komplain
Omongannya kasar
Ia pun kena sanksi
Dan ngomel
Sepanjang jalan
Nan gulita
Maka saya malas
Bicara dengan penumpang
Takut salah ganda
Lalu
Ia menunjukkan peringatan
Dari operator
Bahwa suhu tubuhnya tinggi
Dan harus istirahat
Tapi target
Belum tercapai
Ia masih harus mengayuh
Malam
Sampai pagi
Keliling jabotabek pun
Ia jalani
Demi tugas
Mengantar pemesannya
Aku menghiburnya
Abang isitirahatlah dulu
Ngopi
Ngopi
Biar segar
Nanti kukasih
Bonus bintang lima
Di respon pelanggan
Lalu dia pergi
Masih membawa keluhannya
Ditelan gulita
Gundah
Lelah hatinya
Segala kepelikanku.
Ini hari
Pergi
Digebah tukang ojek onlen
Yang sial sepanjang hari
Sungguh pandemi
Dan krisis
Bukan kawan baik
Musuh dalam selimut nan barbar
Andai bisa kuhibur
Dengan percakapan penutup
Basa basi
Manis
Ia tak butuh itu
Hanya perlu uang setoran
Dan pujian
Berbintang
Bintang
Beehati
Hatilah
Kawan pengendara nalam
Jangan celaka
Jangan luka
Hatimu
Demikianlah hidup
Tak semua insannya
Bahagia
Ini malam
Walau diberi kesempatan bernafas
Nan sama
Angkat topi
Untuk para pengemudi
Ojek onlen
Yang masih merumput
Di aspal licin  Ini malam
Sejatinya kalianlah
Pejuang
Pejuang penegak
Martabat keluarga
sebenarnya
Walau hanya dilirik
Sebelah mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H