Hidup
Seperti pesilancar ombak
Membelah pantai sepi
Tak berhuni
Hanya bermodal nyali
Keyakinan
Dan kesenangan
Ombak kecil
Membuat ketawa kecil
Ombak sedang bikin
Nyali meriang
Ombak tinggi
Bikin hati tinggi
Merendah
Serendah rendahnya
Semakin tinggi ombak
Hanya yang terpilih
Hanya yang teruji
Hanya yang penuh jam terbangnya
Memenuhi janji
Tegak berdiri
Berayun
Menikmati alun ombak
Sekejap mematikan
Beberapa kejap
Berikutnya
Membangkitkan daya
Enerji hidup
Berlipat
Kuantum enerji
Tak terperih
Hanya bisa
Dinikmati
Pesilancar
Tak gampang jerih
Semua insan
Menuju pantai
Hanya senang
Duduk di tepi
Menikmati ombak
Angin
Dan keluasan cakrawala
Pandang
Pesilancar hidup
Beda
Ia tak mencari
Pantai ramai
Tak mencari nama besar
Jumawa
Pesilancar yang hidup
Dalam hidupnya
Selalu mencari
Pantai tersepi
Tak terjamah
Belum masuk dalam peta
Petualang ombak dunia
Kami
Hanya mencari
Tantangan tertinggi
Ombak level maksimal
Bukan cari mati
Tapi sungguh merugi
Bila sekali
Dalam hidup
Kita tak pernah maju
Menghadang ombak uji
Sejati
Satu
Ombak dilewati
Dua tiga
Ombak dilalui
Lalu dinding ombak
Yang bergulung indah
Biru transparan
Adalah gulungan dimensi
Siklus Penjelajahan
Lahir
Mati
Berani
Bernyali
Lahir dua kali
Bila bayi
Bayi lahir
Dari rahim ibu
Pesilancar
Dilahirkan berulang kali
Saat mampu riang gembira
Melewati dinding rahim
Ombak
Tanpa takut
Tanpa mengeluh
Tanpa kesombongan
Bila kita
Bertepuk tangan
Dalam hati
Saat laut landai
Ombak damai,
Pesilancar sejati sedih
Ia selalu menantikan
Ombak tersulit
Bukan untuk apa apa
Sekedar ingin
Reinkarnasi
Dilahirkan kembali
Dilahirkan lagi
Hidup dalam hidup
Karena didalam pembuluh
Darah pesilancar
Tak ada darah merah
Darah putih
Hanya ada gelembung buih
Ombak
Biru
Bening
Penuh oksigen
Dan hawa hidup tak ternamai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H