Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Jatuh Hatiku Jatuh

20 Desember 2020   10:25 Diperbarui: 20 Desember 2020   10:42 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: tribun travel. Tribun.News) 

Hujan jatuh
Hatiku jatuh
Semalam

Hujan jatuh keras
Menimpa tubuh kali cisadane
Yang kita cintai

Hujan jatuh
tanpa ampun
Menimpa tubuh kali
Yang dianiaya sesisi kota

Buang sampah
Limbah pabrik
Residu rumah tangga
Juga kenangan buruk masa lalu

 di tubuh coklat
tak berdayamu

Hujan terpelanting
Terpeleset
Jatuh
Berkali
Kali
Di teras rumah

Membersihkan
Segala penyesalan
Segala pengakuan
Segala pertobatan
Segala kesesakan hati
Biar luruh
Biar bersimpuh
Biar mengaduh
Bersujud pada bumi
Menyelusup pori
Pori jiwa
Yang tak terbasuh
Bersih
Selama ini

Hujan jatuh
Hatiku jatuh

Karena fotomu semalam
Kedinginan dalam kabut
Sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun