Sudah nasib
Sudah nasib
Tunas tunas
Talas
Yang kau tanam
Bertahun
Merunduk
Tiarap
Didalam bumi
Penantian
Sekarang tumbuh
Cepat
Seiring hujan
Selaras banjir rindu
Yang tumpah
Setelah kemarau
Perhatian,
Terputus jarak
Dan tugas
Mulia
Memelihara setiap
Benih asa
Terus hidup
Dan berjiwa,
Sekalipun
Tak ketemu
Sekalipun
Tak bercumbu
Sekalipun
Daun
Daun
Hijauan segar
Sekarang mekar
Tegar
Jadi kipas talas senthe raksasa,
Siapa sangka
Dari secuil benih
Kebaikan
Yang pernah kita tanam
Dan lupakan
Dari pertemuan tak sengaja
Dari perjamuan hati
Dari persembahan suci
Dari jalinan janji
Dari hati
Tak hati
Hati
Sudah tumbuh merebak
Terlalu tinggi,
Terlambat sudah
Memangkas
Semak tinggi
Surga keong emas
Katak hijau
Katak pecinta hujan
Katak
Katak berdengkung
Memanggil hujan
Merayu percikan air
Merajuk awan
Menumpahkan isi sesak
di dada
Akhirnya hujan
Jatuh
Tak mampu menahan
Hasrat ingin ketemu,
Menjadi hujan
Lebat
Dingin
Tetapi indah
Walau kau jauh disana
Tetapi dekat
Di rinai hujan
Kusembunyikan
Jatuhnya air mata
Jatuhnya sutra rasa
Akan
Laut tenang
Di parasmu
Di mata teduhmu
Aku bersimpuh
Memuja rindu
Memohon ketemu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H