Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sugih Bondho Ora Kebondho (Kaya Tapi Tak Terikat Harta)

6 Desember 2020   11:00 Diperbarui: 6 Desember 2020   11:57 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat sudah tidak ada apa apa,  sejatinya kita memiliki semuanya. Anda yang bangkrut,  mandek karir-usaha-pangkat-nya.  Di Non job-kan,  digeser dari posisi yang basah mandi uang,  ke posisi kering kerontang. 

 Di buang ke. Pelosok,  ditarik. Tunjangan,  ditinggalkan orang orang tercinta.  Sungguh kita masih memiliki semuanya, disaat sudah tak punya apa apa.  Sungguh kita masih bisa bahagia?Jawabannya adalah YA.  

Disaat tidak punya apa apa,  ditinggalkan anak buah,  orang orang terinta,  sampai pelanggan setia. Inilah saat,  momen keberuntungan anda sebenarnya. Tidak percaya?

Anda harus percaya sepenuhnya disaat nol,  sejatinya anda memiliki 100 bahkan seribu bahkan semilyar kebahagiaan sejatinya. Mengapa demikian?

Disaat kita memiliki jabatan aktif dengan anak buah banyak dan pengaruh begitu hebat.  Biasanya waktu habis di luaran, sedikit jeda. Jarang Cuti plus jarang di rumah.

Disaat usaha sedang bagus bagusnya,  omzet tinggi,  oplaag maksimal,  biasanya waktu kita juga habis tersita, tersedot kegiatan maksimalisasi. Produksi,  marketing serta mempertinggi target demi target.

Tiap bulan tiap tahun,  target kita kerek setinggi mungkin,,, Seperti  bendera. Bila tiang sudah habis tidak cukup lagi sebagai tolok ukur target.  Maka target akan dilepas dilambungkan mengikuti gerak terbang balon udara. Makin tinggi sampai. Menyentuh awan tak berbatas.

Pertanyaanya,  apakah dalam saat demikian,  saat segala. Materi,  sumber daya manusia dan alam ada dalam genggaman tangan kita. Bemarkah semua ini adalah yang diperlukan jiwa raga,  sanubari dalam kita ?

Saat kita terus di. Luar rumah, menghabiskan jam kerja. Ditambah lembur,  dan lobi sana sini demi kesuksesan target usaha dan kerja.  Seolah waktu 24 jam habis, begitu saja,  bahkan kurang terasa.

Ketika semuanya sedang bagus-bagusnya, saat itulah kita menghabiskan sumber daya alam yang sangat terbatas yaitu waktu. Ketika kita menganggap semua hal bisa kita renggut dalam satu waktu disitulah sejatinya kita kehilangan semuanya.

Seluruh target seluruh kesuksesan seluruh pencapaian sejatinya seperti pisau bermata dua .satu sisi memberi kita kebahagiaan di sisi lain melahirkan kesedihan.

Bisa jadi anak buah kita semua mengeluh karena beban produksi beban marketing beban perusahaan beban toko yang berlebihan semua patuh karena ada bosnya semua terpaksa mengikuti target-target yang tidak masuk akal karena anda atasannya karena anda pemilik usaha tersebut

Ketika semua kendali dari seluruh Indonesia bahkan di luar negeri atau di satu divisi atau disuatu Batalyon adalah milik anda, maka anda akan terus memberikan perintah-perintah instruksi-instruksi tanpa batas. seolah Anda adalah dewa, atau tuan kecil pemutus nasib semuanya.  Tanpa anda,  kapal akan menabrak Karang, pesawat kargo tidak sampai pada tempatnya dan perjalanan kereta terlambat.

Anda adalah tokoh sentral dalam usaha kerja dan karir. Semua selalu anda kalkulasi dengan baik,  untung - rugi,  efisien - tidak eifisen,.

Ada satu hal yang tidak ada perhitungkan baik-baik yaitu adalah kebahagiaan diri, kebahagiaan keluarga, istri buah hati, orang tua dan orang-orang terkasih di sekitar Anda.

Coba tarik nafas sedikit. Buatlah Secangkir Kopi,  atau teh yang Anda senangi.Hirup aromanya  baik-baik, duduk dengan nikmat tanoa terburu buru, lalutatap mata anda lurus ke depan lihat di balik jendela ada kehijauan di sana.

Saat sekarang anda tidak memiliki apa-apa. Kehebatan, kejayaan,  kesuksesan sementara ini minggat jauh.  Pergi memunggungi, anda.
ditinggalkan pasukan ditinggalkan anak buah divisi Anda yang setia, ditinggalkan semuanya. Annda tidak memiliki apa-apa bahkan bisa jadi anda sudah tak mampu kemana-mana lagi.

Saat ini yang ada di dekat Anda hanyalah mata penuh kasih sayang dsri buah hati tersayang, ipasangan tercinta ibu, bapak dan kerabat kerabat dekat hanya itu tidak ada yang lain.

Tidak bisakah anda bahagia ?

 Apakah anda tidak bisa tersenyum dengan dompet yang tipis, kartu kredit yang sampai limitnya dan teman-teman yang jarang menelpon anda.

 Anda tidak pernah diundang ke mana-mana lagi dan anda tersebut di pojok dunia yang sepi

Inilah saat tepat buat anda untuk mengkalkulasi semuanya Inilah saat yang tepat untuk anda berhitung dengan nilai kebahagiaan tertinggi. Bila dulu  yang anda anggap sebagai menara tertinggi,  sebagai piala sebagai podium kehormatan adalah puncak dari target, adalah puncak dari omset. Sekarang Anda harus menghitung dengan hal-hal yang tidak terlihat, yaitu kebahagiaan.

Di saat sekarang ada terpuruk, Apalagi kita sedang melewati masa depan pandemi, ada era baru, ada situasi istimewa.Ditambah kondisi khusus yang membuat Anda harus beradaptasi dengan iklim usaha yang sulit. Cuaca birokrasi yang pelit, disinilah Saatnya anda merubah diri merubah karakter, merubah pola pikir dan merubah perilaku.

Bila dulu di luar rumah adalah kebahagiaan, di kantor di perusahaan tempat-tempat gaul, di tempat-tempat ngopi. Sekarang Anda harus menjadikan rumah sebagai titik Sentral sebagai landasan pacu, sebagai Terminal, sebagai Stasiun dari titik berangkat anda Dari rumah lah Anda bisa menjadi orang hebat atau pecundang yang dilupakan oleh zaman.

Perhatikan semua detail, Perhatikan semua potensi yang ada disekitar Anda. Manfaatkan semua sumberdaya minimal yang masih ada di sekitar Anda. Pada dasarnya Anda masih memiliki semuanya,memiliki peluang potensi untuk menjadi apa saja.

Anda masih bisa menjadi kaya raya lagi,  masih bisa menggapai mimpi apapun dan Anda masih bisa keliling dunia hanya dengan modal pikiran anda.

Ada beberapa hal yang harus anda ingat ketika Anda mulai menata langkah. Mengevaluasi diri, mengkalkulasi Segala potensi kebahagiaan yang anda miliki.

Ada hal yang membuat Anda menderita. Ketika segala hal yang baik , bermerek, bergengsi. Segala hal yang menurut anda titik kesuksesan tertinggi . Semuanya Pergi Tanpa sisa dari hidup anda.

Inilah saatnya anda melakukan langkah-langkah penting dalam hidup anda.

Dalam masa era baru ini anda harus berpikir dengan paradigma baru. Pada dasarnya segala hal yang berkaitan dengan materi itu tidak penting.

 itulah yang membuat banyak orang sedunia ini menderita, ketika pandemi memaksa mereka terkurung terkarantina di rumahnya masing-masing.
 
Bagi family man bagi para pecinta keluarga itu adalah berkah yang tak terkira tapi bagi mereka yang tidak menjadikan  rumah adalah sentra dari hidupnya mereka merasakan penderitaan luar biasa.

Kemelekatan, menempelnya kita dengan seluruh simbol-simbol bergengsi kehidupan, membuat tubuh kita sangat menderita Sebenarnya, misalnya kita butuh motor kita butuh mobil, itu adalah kebutuhan yang wajar karena mobilitas kita yang tinggi kita butuh kendaraan untuk berpindah dari satu titik ke titik yang lain.

Kemudian menjadi penderitaan ketika motornya harus yamaha Nmax misalnya. Harus  motor gede, harus Mercy harus BMW di situlah penderitaannya.

Perhatikan di hutan di pohon-pohon tinggi banyak benalu yang menjadi parasit  penghisap saripati makanan. pohon induknya kita dalam kehidupan modern ini. Sebenarnya juga demikian seluruh ke potensi kebahagiaan yang kita miliki terhisap,terhirup diberati oleh benalu, benalu pikiran kita berlalu kebiasaan benalu tindakan benalu gengsi dan benalu mimpi.
Tubuh kita dipenuhi oleh ambisi  materi yang membuat kita terperosok dan terlibat dengan korupsi kolusi dan nepotisme.

Tidak memiliki apa-apa sedang tidak punya jabatan pabrik tutup toko tutup Bagaimana mungkin kita bisa bangkit ?

Mulailah dari hal paling sederhana rasakan hadirkan dan syukur.i Bahwa Anda masih memiliki tubuh yang sehat.. Pikiran yang luar biasa dan semangat yang menyala-nyala di dada. Itulah  potensi pertama anda memiliki mesin super komputer yang hidup dalam diri anda.Jiwa raga yang siap bertempur dalam segala Medan Medan yang anda inginkan

Kemudian segala hal yang melekat yang mengganggu memori Anda. Mengingat dulu atau sebelum pandemi anda memiliki segalanya dan sekarang anda tidak memiliki apa-apa. Anda harus lepaskan. Tinggalkan ikhlas dan Relakan.

Walau sudah tidak ada ditangan, tapi semua itu adalah gula-gula adalah permen yang membuat Anda pernah bahagia. walaupun ukuran Kebahagiaan tidak harus setinggi keemarin.

Anda seperti menjadi perenang di dalam lautan yang luas sekarang hanya berenang di kolam kecil di kolam anak-anak, Bahkan di teras rumah Anda harus bisa bahagia akhirnya sama sejuknya sama semuanya tinggal soal paradigma pikir saja.

Jadi serahkan pikiran anda, endapkan relakan semuanya. Sekarang mari kita bangkit dengan cara.

Setidaknya dalam situasi pandemi seperti ini. Kita masih bebas dari virus. Kita masih bebas dari virus pikiran dan  bugarnya semangat , harus kita syukuri dan harus kita Optimalkan.

Kemudian harta kepemilikan, sejatinya mirip madu di hutan belantara ,Tak Terlihat. Tapi lebah lebah yang pintar , lebah lebah yang berkoloni yang berkaitan yang saling kerjasama. Juga memelihara ratunya, mereka selalu bisa mengumpulkan madu terbaik dari bunga-bunga Bahkan dalam musim kering sekalipun. Mengapa and tidak bisa?

Bekerja dari rumah, Coba optimalikan digitalisasi alat, webinar dan alat-alat teknologi terkini sebagai revolusi digital yang harus seiring dengan revolusi karakyer,  Gaya hidup anda.

Salam Nusantara Sehat Jiwa Raga

Guruji wa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun