Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nduk, Rinduku Masih Milikmu sampai Akhir Zaman

24 November 2020   16:02 Diperbarui: 24 November 2020   17:38 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bidiklah dunia dari jendela hatimu (pinterest/@hartiniahmad16 ) 

Nduk

Semoga sehat bebas pandemi

Di pondokmu

Meski kurang tidurmu

Dipenuhi hafalan

Kajian kitab

Dan kasur setipis martabak

Kurang telor

Dingin ubin

Alas tidurmu

Bagaimana engkau akan pulas

Terbayar lelahmu

Lunas

Sedang Sebelum malam habis

Kau sudah bergegas 

Sujud malam

Berdoa tanpa henti

Agar lidahmu

Dituntun

Mendaras ayat

Ayat suci

Sekuatmu

Lalu kapan jiwamu tidur

Lalu kapan benakmu istirahat 

Memikirkan romo

Biyungmu

Menelaah dunia mandiri

Berdikari

Tanpa kami

Rindu ku padamu

Tak berbatas waktu

Tak bisa dibatasi paket pulsa

Mauku

Setiap ingat kamu

Nduk

Telepon kuangkat

Memanggil namanu

Kusebut semua 

Dan seluruh

Isi rindu

Didadaku

Tapi belajar jauh

Darimu

Adalah pelajaran

Penuh peluh

Sesak dada

Walau jujur lapang

Sebenarnya

Tak ada berisik

Celoteh

Nyanyi jiwamu

Belajar baik

Baik

Ya Nduk

Mbak Santri

Kesayangan aku

Cintaku

Rinduku

Selalu

Untukmu

Biar teleponmu

Tak berdering lagi

Menggugah siang

Juga malamku

Aku tahu

Kamu pejuang pelajar

Mbak santri

Kesayangan romo

Hening

Heningkam

Hatimu

Disana kita selalu

Ketemu

Saat malam bertambah malam

Saat pulas meninabobokan 

Kamu

Dan santri santri tangguh

Temanmu

Selamat berjuang mandiri

Kesayangan

Aku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun