Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terpojok Berdua Di Bukit Ulat Sutera Karang Awu

23 November 2020   12:33 Diperbarui: 24 November 2020   08:09 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu situasi memuncak dari arah gerumbul keluar gerombolan suara yang seperti kukenal,  munculah bukan belasan ekor monyet ekor hitam tetapi puluhan. Mereka melintas,  ada yang melewati atap dangau. Ada yang berani melewati tempat kami duduk,  monyet indung beranak, bikin kocar kacir tampah tampah ulat sutera.  Begitu cepatnya mereka berkonvoi, berlalu dengan cepat dan amat berisik. Lalu mereka menghilang ke rah hutan Taman Nasional. 

Sekejap ramai,  lalu sekejap sepi. 

Kemudiab pecahlah tawa kami,  rupanya kami digropyok gerombolan kera hitam.  Segea Nuning memberesi pekerjaannya.  Aku ikut mewadahi semua ulat bulu coklat dan gulungan kepompong putih yang sudah dironce semikian rupa.  Takut hujan dan takut serbuan monyet liar berikutnya.

Beberapa kali,  kami bersentuhan tangan mesra.  Seperti ada drum band lengkap sefang memainkan lagi mars perjuangan hati yang gemuruh dan berisik. 

Tuhan,  beri kami jalan jodoh yang baik.  Selamatkan Dik Nuning,  dari Juragan Harto yang jahat. Kalaulah aku tidak ditakdirkan jadi pahlawan, cukup kalau aku bisa jadi juri selamat dik Nuning,  cukuplah. Selamatkan juga monyet monyet ekor hitam agar lestari di habitat Taman Nasionalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun