Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Terakhir Menuk, Cristhie, dan Olinka

16 November 2020   00:39 Diperbarui: 16 November 2020   13:43 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi depositphotos

"Tidak dibatalkan sayang, aku sudah hubungi menejemen hotel, minta ditunda, dan mereka mengerti. Aku berangkat. Jaga kondisimu ya sayang. Muach !",pungkas Pengantin baru itu, sambil memgecup bibir belahan jiwanya.

Cristhie tersedak haru, tapi ia menahan tangisnya. Jangan sampai suaminya tahu, kalau kepergian kali ini membuat hatinya rapuh dan getas.

Mas Alit, pun menyembunyikan tatapan mata kawatir dari istrinya, jangan sampai pasangannya tahu, kalau tugas membereskan perangkat komputer di Pulau Batam, hanyalah tugas samaran saja. Sejatinya, ia adalah petugas intelejen negara yang ditugaskan menyamar, menangkap buronan teroris nomor wahid. Resikonya bisa mati, bila.gagal dalam tugas mulia ini.

Biasanya anak.muda ini berangkat dengan semangat dan penuh dedikasi. Hidup matinya buat negara. Tapi setelah memiliki istri, dia tahu, harus makin rapi menyembunyikan identitas aslinya dari belahan jiwanya. Demi keselamatan berdua.

Saat, Alit masuk ke mobil Karimun warna putihnya, derum mobil membawa tubuh suaminya menjauh. Tangis Cristhie tumpah, meledak, air mata banjir seperti disuntakkan dari langit.

**

Malam ini malam terakhir bagi kita
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Kita akan berjumpa di saat bahagia
Di saat malam pesta perkawinan kita.

Olinka menggeleng keras, rambutnya yang keriting berombak besar terayun ayun. Indah. Anting yang tergantung di telinganya yang bulat nyaris sejengkal berayun ayun, lucu.

"Sudahlah Mas Agus, lupakan aku. Lupakan

!", pinta gadis ayu, bibirnya yang di lipstik hitam. Makin membuat pesonanya dalam dan berjiwa. Tinggi badannya bak model, menbuat ia seperti jerapah. Sementara Mas Agus, yang tingginya tak seberapa. Hanya sedada  Olinka hanya bisa menghela nafas panjang.

"Olinka, apa kamu tak yakin dengan kesungguhanku, aku ingin jadi pendampingmu. Mengawal hatimu, ke jalan yang benar!",rajuk Pria bermata tajam itu tegas meminta. Olinka tersenyum manis, sejujurnya hatinya menangis.

Sebagai perempuan, cukup.lama dia malang melintang sebagai wanita panggilan kelas atas. Dan saat ia ingin bertobat, gadis sintal ini bertemu dengan Agus, pengusaha muda kaya, terluka ditinggalkan istrinya, kabur dengan pria timur tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun