Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi Teater Bikin Jiwa Raga Lebih Hidup Berwarna

13 November 2020   22:45 Diperbarui: 14 November 2020   14:16 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baru 20  putaran, bangunnya agak kesiangan, ayo turun ke kolam renang", ajak Rendra almarhum, saat masih bugar dan penuh semangat bicara tentang pentingnya isu lingkungan di depan Menteri Lingkungan-nya langsung, di Mambruk Hotel, Anyer.

Penulis menggeleng geleng, penat dan kedinginan, maklum tadi malam habis menjemput beliau langsung dari sanggarnya Bengkel Teater di Cipayung. Dan baru sampai nyaris dini hari. Makanya ketika bangun pukul 06.00, penulis kaget, menemukan, tokoh teater yang waktu itu sudah berusia 70 tahunan, masih gagah dan prima olah raga air, setelah menempuh perjalanan berat ratusan kilometer semalam. Sungguh teater memberi kekuatan lebih pada jiwa dan raga yang terlatih.

Hobi main teater.
Bukanlah hobi sembarang hobi. Nyaris mirip dengan hobi bermain musik, senang bikin grup lalu pentas berjaringan. Main Teater juga mengejar kesempurnaan Tubuh dalam berkata kata, kelenturan tubuh, sekaligus ketegapan tubuh.

Identik dengan perilaku latihan yang gila gilaan, berteriak teriak keras. Kadang meniru perilaku pengemis pemulung. Kostum dan make upnya persis. Ini adalah upaya eksplorasi karakter yang luar biasa.

Teater, seni peran, terasa abstrak, remeh, palsu dan kumuh pinggiran. Jauh dari kesan berkelas. Sejatinya tidak demikian, bila kita mau utuh, lahir batin, menceburkan diri. Tidak hanya membasahi kepala saja, tapi seluruh tubuh harus basah sebasahnya. Tidak cuma itu, jiwa, kalbu, sanubari dan siapapun  atau apapun yang berhuni di tubuh kita, harus basah total juga.

Mungkin susah membayangkannya, terlebih bagi anda yang tidak pernah masuk ke garis  dalam proses seni peran yang serius. Proses singkronisasi lahir dan batin sinerji dengan alam panggung. Bukanlah hal mudah, murah. Semua tahap prosesnya bernilai dan berharga.

Beberapa bintang film papan atas, bahkan bersedia menurunkan tarif profesionalnya, atau bahkan gratis, demi mendapat kesempatan bermain teater. Cornelia Agatha, Salah satunya.
Lalu mereka yang memiliki dasar teater, juga memberi warna tersendiri, kiprah Mathias Muchus, Tabah Penemuan, Dedi Mizwar sampai Ray Sahetapiy adalah contoh legenda yang berhasil di layar TV - Film, karena memiliki dasar teater yang kuat.

Penulis ini apalah, cuma seonggok debu di semesta luas perteateran. Tapi mungkin lewat kiprah eksploratif, terjun total, dan berproses tanpa batas. Ada yang  penulis bisa bagi pada sidang pembaca. Mana tahu, anda sendang menghadapi putra putri yang sedang gandrung main teater. Juga buat kamu kawula muda  yang sedang mencari jati diri, panggung teater bisa menjadi pilihan sebagai jalan besar, menuju jalan yang lebih besar lagi. Gerbang kesempatan tiada batas.

Buat para pelaku, penggiat, serta penonton dan jaringan sponsor serta kru panggung, semoga tulisan sederhana ini, bisa menjadi sinyal penanda, rambu rambu penting yang sama sama bisa mengantarkan kita semua pada panggung besar pementasan dan panggung akbar kehidupan.

Selain ruang pentas panggung teater yang tertutup dan terbuka. Sejatinya ada satu genre yang kurang dilirik pelaku arus utama seni peran, yaitu teater untuk terapi, atau lebih tepat dan luas lagi, art terapi demi melayani trauma healing individu, kelompok, komunitas, maupun satuan bisnis penting. Pada.kesempatan lain akan kita bahas tuntas.

Ketika awal sekali masuk di gerbang sanggar tempat berlatih teater, tak ada bayangan jelas, bahwa dari proses latihan yang sepertinya tak berstruktur dan mengarah pada. Intinya seluruh sisi lahir dan batin dari tubuh, jiwa dan raga akan diolah secara serius dan sungguh sungguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun