Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Humor

Malaikat Jodoh pun Nyerah

12 November 2020   05:43 Diperbarui: 12 November 2020   11:36 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyum yang hilang karena masker :unsplash

Papilon hari ini sedang merasa beruntung, dan memang hari itu, malaikat jodoh sedang piket,  turun ke bumi,mengawal dirinya agar mendapatkan jodoh segera. Tidak percaya ?

Mari kita ikuti aksinya.

Papilon diikuti malaikat jodoh yangbtak kasat mata, masuk ke minimart membeli obat kumur mulut, pisang import, dan peniti. Si Mbak pelayan yang mengenakan seragam biru putih bercelana panjang, bersepatu janggel tinggi. Menyapa ramah dan antusias.

"Pulsanya mau diisi juga Mas ?", tanya Nina, sebagaimama tertulis di papan nama di dadanya. Sambil mengerdikkan alisnya dua kali ke atas. Wow, indah !

"Oh, masih banyak Mbak Nina, sudah makan siang belum ?", tanya Papilon mencoba beramah ria. Sambil membalas dua kerdikan alis mata ke atas. Si Mbak matanya gelagapan, tersipu.

"Ini beli roti dua, gratis tiga, Mas ganteng dapat lima lho", rayu Nina manis, sambil mengerdikkan dua kali alis matanya keatas, genit.

"kebanyaln Mbak Njna, saya hidup sendiri,  gimana kalau saya beli, saya ambil dua, yang tiga buat Nina, buat salam kenal aja",tawat bujang lapuk, mencoba menukik lebih akrab lagi.

Si pelayan cantik, tinggi semampai, gerak tubuhnya terlihat gugup sekaligus senang, alis matanya dikerdikkan keatas berkali kali.

"Hmm, saya penasaran, kok Mbak Nina, nggak senyum dari tadi?", tanya Si Bujang paling merana sedunia lagi.

" Ini saya senyum lho dari tadi, sejak Mas yang baik hati ini masuk, saya kan pakai masker",tukas Nina sambil mengerdikkan matanya genit. Sekarang matanya dikerdipkan pula.

"Oh, ya, ya, karena kita pakai masker ya. Hmm maaf terus kapan saya bisa melihat senyum dari lipstik merah Mbak Nina ?",tanya Papilon setengah merayu.

"Tergantung..", kata Nina ramah sambil.mengangsurkan belanjaan.

"Tergantung pandemi kapan berakhir ya?!", jawab Bujang tak pernah beruntung ini.

"Hi hi, tergantung usaha mas-nya..", pancing si Mbak pelayan sambil menyisihkan roti untuknya di rak tersembunyi.

"Saya nggak punya usaha apa apa Mbak Nina", tukasnya Pilon.

"Terima kasih ya , Mas, maaf silakan berikutnya",atur Nina tegas. Pelanggan berikut membawa sekeranjang belanjaan repot. Papilon menyingkir berjalan keluar, sambil saling mengerdikkan alis mata dua kali.dan tersenyum di dalam masker.

Papilon mengeluh, ia kehilangan kesempatan emas untuk berkenalan lebih lanjut dengan pelayan cantik yang menarik hatinya itu. Sayangnya, mereka tak saling bertukar kontak HP. Kebetulan, esoknya Nina dipromosikan, dimutasi ke ibukota. 

Papilon hanya bisa mengerdikkan alis matanya pedih. Gara gara pakai masker, calon jodoh.lewat lagi, keluhnya pada penguasa jagad, pada barusan malaikat jodoh mati matian nyomblangin dia. Gagal.lagi. sang malikat cantik bermasker, hanya mengerdikkan alis matanya nanar.hmm, susah jadi  malaikat kalau ketemu bujang pilon macam papilon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun