Setelah
Bertualang
Ribuan mil laut
Menjelajahi rimba perawan
Natuna
Pulau pulau suci
Rimbun sungai
Gua suci
Anambas
Aku pulang
Aku kembali
Membawa tekad segenap hati
Untuk tinggal
Menetap
Di ujung utaraÂ
Nusa-antara
Di Padang melang
Di Padang Melang
Tujuh kilometer pasir merona
Merah muda
Memulas bulir bulir pasir putih
Jadi malu malu
Karena cinta
Aku mengaku kalah
Menyerah
Tertambat
Tertelikung
Hati mudakuÂ
Nun
Jauh disana
Tak ada kabar berita buruk
Di serpihan surga
negeri impian kita
Hanya kabar ikan
Kepiting
Udang kawin
Yang sampai di tambatan
Kayu tahan air
Batu kukuh
Dari gempuran
Pesisir laut
Setelah melanglang buana
Aku ingin sekedar pulang
Mampir mengistirahatkan raga
Yang pori porinya terbuka
Dibelah angin timur laut
Permukaan air asin
Rata
Layaknya cermin kaca
Memantulkan
Segala gejolak resah langit
Dengan tenang
Mempesona
Saat Kapal Laut Raputra Jaya
Melaju
Mengantar ragaku
Kembali cepat
Tetapi jiwaku1
Tertinggal jauh
Di pulau pulau tak bernama
Ragaku disini
Terkunci di depan pelampung oranye
Penyelamat
Batin
dan gelorakuTerpuntir
Kecantol
Layar layar
Pesona bibir indah
Pulau tujuh
Sejenak
Kapal laut memasuki Selat Sunda
Hening
Sunyi
Ning
Meditatif
Justru gelora laut hatiku
Justru kedalaman dasar batinku
Porak poranda
Ada taifun rindu
Yang membuat kapal layar hatiku
Morat marit
Dipermainkan rindu
Setiap kali sampai bentang Selat Sunda
Gemuruh rasa
Gelombang cintaku
Terjaga
Tersentak
Kembali ingat
Namaku
Pelabuhan sederhana
Tanpa syahbandar
Tanpa mercusuar penanda
Kamu tak terlihat
Kamu tak tergantikan
Kamu kutub hati
Yang tak bisa kuabaikan
Setiap kali kapalku
Melewati selat indah
Antara Sumatera - Jawa
Gelombang pembuluh rasa suci ini
Menyebut namamu
Aku lelah bertualang
Aku pulang
Aku sumpah
Menetap di pulau nur-cinta
Penuh cahaya
Tak bernama
Disana  segenap isi pulau hatimu
Di permukaan tanah dan air lautnya
Sampai kedasar laut rahasiamu
Semua menyebut penuh cinta
Namaku
Bagaimana aku mampu
Mengangkat jangkar
Dan melaut lagi
Aku pelaut lemah
Rapuh
Tak berdaya
Diserbu
Panggilan tujuh penjuru
Di Selat sunda
di Selat Sunda
Rindu ini berukir namamu
Boleh aku pulang
Bersauh
Menetap
Di pulau rawanmu ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H