Hobi Baca Puisi Bisa Jadi Staf Khusus Menteri

Apa yang kamu bayangkan, bila kamu dapat hadiah dari lomba, buat kamu yang hobi lomba apapun. Bisa beberapa  rupiah sampai jutaan rupiah, bisa sepeda. Bisa juga kesempatan ikut bekerja dalam sebuah produksi skala nasional. Bisa juga menjadi staf khusus Menteri.

Tidak percaya ?

Penulis akan ceritakan rahasianya. Sabar pelan pelan, intinya pemuda pemudi Indonesia, pada dasarnya biaa menggapai mimpi setinggi apapun. Apabila tekun menekuni hobi, sesepele apapun. Asal serius dan sabar dengan prosesnya. Pintu pintu peluang akan terbuka pada waktunya.

Hobi ikut lomba, mengajarkan jiwamu jadi kompetitif, selalu mempersiapkan diri lebih baik dan berhitung cermat dengan kemampuan lawan dan sistem nilai juri. Apapun jenis lombanya, baik di bidang seni atau olah raga.

 Penulis memiliki rekam jejak panjang, mengikuti lomba menulis, membaca puisi. 

Diawali dari hal membanggakan dan memalukan, almarhum Ayah Penulis sejak kelas dua SD, mendorong penulis untuk menjadi jago deklamasi, yaitu menghafal puisi lalu menampilkannya secara dramatik tanpa teks. 

Pada level itu, penulis cukup dikenal sebagai deklamator yang berani, lugas dan menarik, masih kanak kanak. Semasa SD, Penulis kenyang turun naik panggung. Sampailah pada sebuah peristiwa memalukan saat ada panggung seni budaya, ketika kelas satu SMP dulu.

Waktu itu guru teater penulis, menyerahkan selembar teks puisi dan mikrofon di kedua belah tangan ini. Posisi pembaca puisi memegang kertas dan mikrofon standar saja. Tetapi pengalaman sebagai deklamator yang selalu lepas tangan dan bebas berekspresi membuat penulis mati kutu. Karena kesal penulis membaca sekenanya saja. Dan meledaklah tawa sekitar 500 penonton di lapangan itu.

Tapi tahukah kamu. Disitulah terjadi momen penting, saat berbalik turun panggung, usai diguyur tawa memalukan. Saat itulah, penulis  bertekad dan mengumandangkan sumpah sendiri. "Lihat saja, kalian boleh menertawakan saya saat ini, tapi lihat nanti, kalian akan tahu siapa saya!",kira kira begitu suara Batin penulis.

Sejak itulah, setiap ada momen lomba baca puisi, menulis puisi, dramatisasi puisi, puisi mbeling. Puisi humor dan variasi diantaranya penulis ikuti dengan gagah berani. Banyak menangnya lebih banyak lagi kalahnya. Lomba tingkat sekolah, kampus , kota provinsi, bahkan kejuaraan nasional, penulis.ikuti dengan ajeg.

Banyak metode latihan baca dan ekspresi yang penulis jalani, sampai yang paling konyol berlatih dengan sebatang bambu utuh sebagai alat bantu latihan kelenturan tubuh. Juga melatih keras lembut suara dengan metode air dan teriak teriak di kuburan. Wah !

Singkatnya setelah belasan piala, piagam dan hadiah direbut penulis. Posisi sebagai peserta lomba baca tulis puisi, mulai bergeser.sebagai juri. Memang beda asyiknya, tapi rasanya nyaris sama.

Sampai pada suatu kesempatan, penulis dijadikan juri bersama pimpinan redaksi majalah wanita ternama, staf ahli sebuah kementerian dan penulis yang mewakili sebuah radio wanita yang beken. Kami bertiga menjadi juri tulis puisi yang hadiahnya sehari menjadi menteri.

Nah, ada senyawa unik dengan staf ahli menteri tersebut. Karena dirasa ada kecocokan. Usai lomba, penulis diminta membantu beliau menjadi staf khusus yang melakukan tugas khusus untuk menteri.

Unik kan tidak terbayang, perjalanan panjang bergulat, bergumul dengan puisi. Bisa melentingkan posisi dari seniman pinggir jalan. Bisa menjadi lingkaran inti menteri yang bergerak kemanapun menyertai beliau melaksanakan tugas kenegaraan. Keliling negeri tanpa putus. Naik pesawat kelas satu dan tidur di hotel berbintang lima, bersama orang orang terkenal kemudian menjadi keseharian yang seru.

Bila disimak baik baik, ada loncatan yang aneh, dari dunia seni ke dunia yang serius itu, perlu beberapa syarat berkait dengan hobimu. Menurut penulis, tidak melulu soal baca puisi. Hobi ikut lomba apapun bisa membuatmu berbeda. Ada hal yang perlu diingat :

-senangi, cintai, hobimu setengah mati

Lakukan segala hal yang perlu, latihan, mencari contoh terbaik, idola didalam hobimu. Tiru langkahnya tanpa ragu.

-fokus dan konsisten

Demi hobi yang kamu cintai itu, lakukam dengan sungguh sungguh, tanpa bosan dan lelah, jangan berhitung sekarang, tapi lihatlah jauh ke depan. Nikmati setiap detail prosesnya.

-sabar menanam benih dan menunggu bunha dan buah

Nikmati proses menanam benih hobi kedalam sanubarimu, rawat dengan sabar, dan percayalah bahwa semua bunga mekar pada waktunya dan bunga terbaik akan menjadi buah besar, manis yang akan kamu nikmati pada waktunya.

-bangun jejaring, kepercayaan diri dan nama baik

Setelah kamu beredar cukup lama di hobimu sering seringlah bertandang ke komunitasmu, terlibat dengan kegiatan sanggar, klubmu. Ikuti dengan total. Tumbuhkan percaya dirimu dan jagalah karakter serta nama baik.kesempatan terbaik akan mendatangimu.

Singkatnya

Apapum hobimu, cintai dan lakukan dengan antusias. Pelihara karakter dan nama baikmu. Jangan berhiting dengan hasilnya.lihat keajaiban akan menghampirimu yang sungguh sungguh. Persiapkan dirimu sebaik baiknya ,lahir dan batin.

Karena.kesempatan emas tidak datang dua kali

Ia hanya datang sekali !