Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Menangis Lagi, Dunia Kita Penuh Air Mata

4 November 2020   16:17 Diperbarui: 5 November 2020   20:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustraso Pexels. com

 

Bening

Yang menetes

Di pipimu

Berdarah padaku

Sayang

Senggukan

Kesedihan

Tanpa kata

Bisu

Namun berisik

Penuh badai rasa

Buatmu

Kepisahan

Adalah kepastian

Buatku

Pertemuan

Pastilah sebuah  kewajiban

Kegalauan kita

Karena dipentang jarak

Bukanlah sia sia

Diam

Diam

Air mata air terjun

Bening yang jatuh

Di batin batu

Gua rasa kita

Makin hari

Makin deras

Makin menyegarkan

Pernah kau mandi

Air setelaga

Air bersumber mata air 

tangismu

Sendiri

Teruskan tangismu

Cinta

Biarkan aku bersedih

Tanpa suara

Kata

Dan air  jiwa

Mari kita dewasakan

Kesedihan kita

Nak

Dunia kita sudah penat

Pepat

Kabar buruk

Dan duka

Tersenyumlah sedikit

Walau itu tak mudah

Susah

Berjuanglah sedikit

Anakku

Sayang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun