Duh !
Sampai di pos jaga aku menepi, diperiksa.,ditanyai detail oleh petugas jaga Paspampres. Kujelaskan tujuanku dan meminta dispensasi karena lupa membawa undangan. Maklum.
"Pagi sekali, Bapak datang, Ulang Tahun Kompasiana, tanggal 22. Ini baru pagi,tanggal 21. Besok, juga tidak ada acara Kompasiana disini. Bisa jadi Tahun depan, semoga, doakan saja",jelas petugas jaga senior, sabar. Rupanya Istana sering didatangi warga negara yang merasa diundang oleh gaib Istana.
Aku.masih ngeyel.dan yakin bahwa memang ada undangan dari Istana  Negara untukku dari Kompasiana. Bapak berambut cepak,  putih sedikit dan berbaju safari itu tersenyum penuh arti. Lalu membisikiku sesuatu.
Aku ikuti saran beliau, sebagai penutup malu, aku beli pernak - pernik istana, mukai dari cangkir, jam dinding, tumbler,jam tangan dan topi. Juga hiasan sabuk pengaman.Â
Kursi belakang jok mobil, penuh dengan belanjaan dari toko souvenir istana.buat buah tangan istri, juga tetangga, dan teman - teman komunitas blogger Kompasiana.
Aku senyum - senyum sendiri. Sial tapi bahagia.
"Kompasiana, tahun depan, jadi ya, kita kumpul.di Istana Negara, kita berikan karya terbaik buat Indonesia, kita rayakan kemerdekaan berpendapat, berfikir dan menulis disini !", seruku dari hati terdalam sambil senyum di kulum malu hati.
Bravo Kompasiana
Dirgahayu 12 Tahunmu !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H