"Pulang Abang. Pulang, sudah jam 12 malam kamu gak pulang - pulang", panggilan videocall istriku kinasihku, Kucica namanya. Entah bagaimana layar videocall HP-ku bisa menyala. Mungkin tersentuh dalam tidurku tadi.
Aku mengucek - ucek mataku, mencerna ingatanku barusan.
Aku kehilangan banyak waktu, terlelap sore sampai malam hari.
Apakah di parkiran Hutan Taman Kota ini ada gerbang dimensi gaib di Kuta Banding tempat kakakku bertapa 1 tahun lalu.
Sejak aku mengantarnya, aku tak pernah menemukan jejaknya kembali. Bang Thoyib hilang seperti ditelan samudera, dihisap waktu. Menguap seperti air dipanasi matahari
"Pulanglah Bang, jangan kayak Bang Thoyib gak pulang-Pulang !", rengek Kucica istriku bermohon.
Bang Thoyib dimana engkau?
Pulanglah Bang
Ah