Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bejana Kalbu Tanpamu

15 September 2020   09:01 Diperbarui: 15 September 2020   09:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hening
Dalam pagi
Selepas dari sarang mimpi
Dingin dan gelap
Telah pergi
Berganti kesiur angin berupas embun
Menggebah duka masa lalu
Kabut kenangan
Pun menyingkir iklas
Berganti pagi indah
Sempurna

Bila kau tak ada disini
Aku bisa mengerti
Bukankah komposisi elok
Ini terjadi
Justru karena bejana kalbu kita kosong
luruh pasrah
Dalam sekian masa berjeda
 tak bersama

Biar alam mengisi segala pelangi warna
Segar orkestra aroma wangi
Dari sebuah pagi mumpuni
Makin suwung namun berarti
Memenuhi kantung batin sepi

Walau lagi lagi
Tanpamu
Disini,

(13062020, kakk Gunung Pancar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun