Mohon tunggu...
Azka Subhan
Azka Subhan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

a humble guy, menulis untuk pencerahan, memberi manfaat dan menjemput kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Money

Menatap Perekonomian Jawa Barat 2016

21 Desember 2015   22:18 Diperbarui: 21 Desember 2015   22:25 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

  1. Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 45,5 juta orang atau sekitar 20% dari total penduduk nasional. Jumlah penduduk tersebut didominasi oleh jumlah penduduk usia produktif sebesar 70% dari total penduduk di Jawa Barat dengan kecenderungan yang terus meningkat.
  2. Rata-rata pangsa Ekonomi Jawa Barat terhadap Ekonomi Nasional menempati posisi peringkat tiga terbesar dengan porsi sebesar 13,4%.
  3. Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat sejak tahun 2008 hingga tahun 2014 relatif stabil sebesar 5,79% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2015 diperkirakan masih berada dibawah pola historisnya pada kisaran 4,8 – 5,2% (yoy).
  4. Ekonomi Jawa Barat ditopang oleh 3 (tiga) sektor utama, yaitu Industri Pengolahan dengan pangsa 44%, Perdagangan dengan pangsa 15% dan Pertanian dengan pangsa 9%.
  5. Sementara itu, sejak tahun 2010 hingga triwulan III 2015, nilai investasi yang ditanamkan ke Jawa Barat mengalami tren peningkatan hingga mengungguli nilai investasi DKI Jakarta dan Jawa Timur.
  6. Pada sisi eksternal, ekspor Jawa Barat didominasi oleh produk Tekstil (23%), Elektronik (19%), Mesin (9%) dan Kimia (8%). Jenis produk yang diekspor sebagian besar merupakan produk low tech (45%) & medium tech (40%). Adapun tujuan utama ekspor adalah ASEAN (20%), USA (19%), Eropa (15%) dan Jepang (12%).
  7. Sementara itu pada sisi lain, inflasi Jawa Barat terus mengalami pola tren penurunan. Inflasi Jawa Barat pada akhir tahun 2015 diperkirakan pada kisaran 2,4-2,7% (yoy).
  8. Pada sektor perbankan, perkembangan kredit Jawa Barat mengalami tren pertumbuhan yang melambat pada tahun 2015 seiring dengan perlambatan ekonomi yang terjadi. Sementara itu, pertumbuhan aset dan DPK cenderung tumbuh meningkat dibanding tahun sebelumnya. Rasio kredit produktif terhadap total kredit di Jawa Barat masih lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Timur dan DKI Jakarta. Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran masih mendominasi sebagai tujuan utama penyaluran kredit di Jawa Barat.
  9. Pada perkembangan sistem pembayaran, Pertumbuhan perputaran uang tunai, nominal RTGS dan nominal Kliring di Jawa Barat pada tahun 2015 mengalami perlambatan seiring dengan perlambatan ekonomi yang terjadi. Sementara itu, net-inflow Jawa Barat tahun 2015 mencapai Rp 34,36 triliun, masih meningkat dari tahun sebelumnya.
  10. Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang masih relatif stabil dengan tren inflasi yang cenderung menurun memberikan dampak positif berupa penurunan tingkat kemiskinan Jawa Barat yang terjadi secara konsisten dari tahun 2007 ke tahun 2014.
  11. Tren tingkat pengangguran Jawa Barat juga menurun. Tenaga kerja banyak terserap di sektor perdagangan (25%), sektor industri (21%) dan sektor pertanian (20%).

 Program KPw BI Provinsi Jawa Barat

  1. Melanjutkan komitmen Bank Indonesia untuk memperkuat posisi Kantor Perwakilan di daerah, bersama ini kami sampaikan program-program strategis yang telah kami lakukan pada tahun 2015.
  2. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Jawa Barat Triwulanan. Buku KEKR yang dipublikasikan secara triwulanan berisi mengenai perkembangan terkini : (1) Makroekonomi; (2) Inflasi; (3) Stabilitas Sistem Keuangan; (4) Sistem Pembayaran; (5) Keuangan Daerah; (6) Ketenagakerjaan; (7) Kesejahteraan; dan (8) Prospek Perekonomian.
  3. Program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Pada tahun 2015, TPID Provinsi Jawa Barat telah menyusun Roadmap Pengendalian Inflasi Jawa Barat untuk kurun waktu 2015 s.d. 2024 yang berfokus pada 6 (enam) hal, antara lain : (1) Sumber Daya Manusia; (2) Infrastruktur & Logistik; (3) Konektivitas; (4) Kelembagaan; (5) Tata Niaga dan (6) Teknologi.
  4. Program strategis TPID berikutnya adalah pengembangan website Priangan (Portal Informasi Harga Pangan). Pada tahun 2015, website Priangan dikembangkan dengan membangun sistem Early Warning System (EWS) berbasis Short Messages Service (SMS). Melalui peringatan berbentuk SMS kepada para pemangku kebijakan, informasi adanya gejolak harga yang signifikan dapat segera diketahui, sekaligus mengambil langkah efektif dalam upaya mengantisipasinya.
  5. Program strategis KPw BI Provinsi Jawa Barat berikutnya adalah West Java Incorporated (WJI). Pelaksanaan berbagai program kerja WJI tahun 2015, antara lain : Peningkatan Kualitas Data Base, Sosialisasi WJI, Penguatan Internal WJI, High Level Meeting WJI, Industri Visit, penyusunan Booklet & Handbook of Investment, Business Matching & Market Study di Belgia.
  6. Terkait dengan pengembangan ekonomi daerah berbasis UMKM, KPw BI Provinsi Jawa Barat juga memiliki beberapa program strategis yang telah dilakukan pada tahun 2015, antara lain : Program Klaster Terintegrasi.
  7. Pada tahun 2015, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Jawa Barat mengembangkan 2 (dua) klaster terintegrasi baru, yaitu : (1) Sapi Potong Kec. Cikelet, Kab. Garut & (2) Klaster Sayuran Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat disamping pengembangan klaster yang sudah berjalan, antara lain : (1) Sapi Potong di Kec. Purabaya, Kab. Sukabumi & (2) Klaster Sayuran Kec. Pangalengan, Kab. Bandung.
  8. Melalui program klaster ini, Bank Indonesia memberikan Bantuan Teknis kepada para pelaku UMKM, antara lain: (1) Pelatihan Manajemen Pengelolaan Sapi dan Body Shape Condition Score; (2) Pelatihan Good Farming Practices. Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan Bantuan Fisik, antara lain: Rumah Semai, Rain Shelter, Kandang komunal, Instalasi biogas dan Sumur Artesis.
  9. Selain itu, program berikutnya adalah Wirausaha Bank Indonesia (WUBI). Pada tahun 2015, para peserta WUBI memperoleh berbagai macam program, antara lain : (1) Pelatihan Good Manufacturing Practice dan HACCP, (2) Pelatihan Manajemen Keuangan dan Perpajakan, (3) Pelatihan Akuntansi dan Akses Permodalan, (4) WUBI Festival, dan (5) Business Matching dan Study Market ke Belgia dan Belanda (4 peserta WUBI).
  10. Sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia untuk juga turut mengembangkan ekonomi syariah di daerah, KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersama dengan CIES (Center for Islamic Economic Studies) juga meluncurkan program PUSPA (Pendampingan UMKM Syariah oleh Praktisi dan Akademisi) yang bertujuan untuk melakukan pendampingan kepada UMKM Syariah dengan tenaga pendamping oleh para mahasiswa yang sudah terlebih dahulu dibina oleh akademisi dan praktisi.
  11. Terkait dengan pengelolaan sistem pembayaran, kami juga telah melaksanakan berbagai program pada tahun 2015. Program yang pertama adalah Sosialisasi PBI No.17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada masyarakat, perusahaan, perbankan dan asosiasi pengusaha di Jawa Barat.
  12. Program berikutnya adalah Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dengan implementasi program di Ponpes Al-Ittifaq dan Ponpes Daarut Tauhiid dalam rangka untuk memperluas akses layanan keuangan  kepada masyarakat unbanked dan underbanked, serta turut mendorong gerakan  nasional non tunai dan pengembangan ekonomi syariah.

 Prospek dan Tantangan Perekonomian Jawa Barat

  1. Mencermati dinamika perekonomian dunia dan nasional, prospek pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2016 diperkirakan pada kisaran 5,1% - 5,5% (yoy).
  2. Di sisi lain, inflasi Jawa Barat pada tahun 2016 diperkirakan sebesar 3,1%-3,5% atau berada pada target inflasi nasional sebesar 4 ± 1% (yoy).
  3. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa tantangan global ke depan bukan berarti lebih mudah, namun dengan kekuatan bersama kita harus optimis dapat menghadapinya. Salah satunya melalui peningkatan daya saing Jawa Barat di sektor utama yaitu sektor industri pengolahan. Data terkini pada triwulan III 2015 memperlihatkan bahwa output sektor Industri Pengolahan Jawa Barat menyumbangkan 27% output sektor Industri Pengolahan Nasional. Hal ini menandakan bahwa peningkatan kinerja dan produktivitas pada sektor industri pengolahan Jawa Barat memiliki peranan yang sangat strategis bagi pengembangan perekonomian Indonesia secara jangka panjang.
  4. Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan percepatan pembangunan yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang tinggi dan stabil di Jawa Barat. Berdasarkan kajian growth diagnostic yang telah kami lakukan, setidaknya terdapat 5 (lima) hal kebijakan yang akan sangat mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang tinggi dan stabil di Jawa Barat, yaitu (1) Kebijakan pembangunan pelabuhan internasional; (2) Kebijakan pembangunan bandara internasional; (3) Kebijakan peningkatan produktivitas pertanian; (4) Kebijakan peningkatan kapasitas listrik; dan (5) Kebijakan akselerasi pembangunan modal manusia.
  5. Sebagaimana juga telah disampaikan di depan, kekuatan investasi PMA dan PMDN ke Jawa Barat terus meningkat dan bahkan dapat melebihi DKI Jakarta dan Jawa Timur. Namun demikian, peran perbankan dalam mendukung kinerja investasi di Jawa Barat masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan data yang kami olah, outstanding total deposito perbankan Jawa Barat pada tahun 2014 telah mencapai level Rp 131 trilyun. Dari Total Deposito tersebut, tingkat utilisasi untuk keperluan investasi melalui kredit investasi hingga tahun 2014 baru mencapai 39% dari total deposito tersebut. Hal ini menandakan bahwa sebesar 61% dana deposito perbankan Jawa Barat masih digunakan untuk keperluan non investasi.
  6. Di sisi lain, Bank Indonesia melalui arah kebijakan Bank Indonesia 2016 akan terus mendukung pencapaian stabilitas moneter, sistem keuangan dan sistem pembayaran.
  7. Sementara itu di Jawa Barat, Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat akan senantiasa membantu melalui kajian dan penelitian untuk pengembangan ekonomi daerah, bersama-sama pemerintah melalui Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) untuk menjaga tingkat inflasi Jawa Barat pada tingkat yang rendah dan stabil, termasuk juga melalui Forum Pengembangan Ekonomi Jawa Barat (West Java Incorporated) untuk mengakselerasi daya saing ekonomi Jawa Barat pada 3 pilar : pilar pertama Investasi, pilar kedua Perdagangan, Industri dan Pariwisata dan pilar ketiga pembiayaan.

 

*Dikutip dari Pidato Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat 7 Desember 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun