Mohon tunggu...
Saufi Ginting
Saufi Ginting Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Pendiri Taman Bacaan Masyarakat Azka Gemilang di Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mantra Tekak Lirik Celaka

13 Februari 2022   19:22 Diperbarui: 13 Februari 2022   19:24 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tungkai. Foto diambil di Pajak Siumbut-umbut Kisaran, oleh Saufi Ginting

Senja tadi kau berkelindan melewati asa. Rindu hujan pada semesta. Seandainya, seandainya, seandainya. Jemawa menjenggala di dada. Kau masih kuat mengurut sendi kehidupan, hingga lapang pernafasan. Itu sebabnya, tengadahmu adalah jengah. Tak mungkin terminasi tetiba, katamu.

Hujan datang tiba-tiba, tak memberi kabar pada cuaca. Panas terik masih terasa. Abu-abu berlarian ke tempat semula. Bagian mana kisah kita yang akan tercipta? Sementara hujan saja kau berteduh keluh. Menghamun pada derita.

O, apakah ini tungkus lumus perjalanan? Entah. Kau anggap sebagai doa tak bertuan. Gelap, cacat, terjerembab. Berusaha adalah usaha. Doa tak mesti beriringan langkahnya. Sungguh jemawa nian rasa. Ribuan dongeng menjadi lelucon manja. Katamu, itu semua palsu. Halu. Tak perlu aku padamu, katamu. Buktinya, harta dan tahta ada di dunia, yakinmu padaku.

Sejak kapan kau terbiasa menjadi bagian keabadian? Ya. Sejak kau tuturkan mantra jeremba buana. Setiap asa adalah dunia. Mantra tekak lirik celaka. Duhai.


Saufi Ginting

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun