Mohon tunggu...
Saufi Ginting
Saufi Ginting Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Pendiri Taman Bacaan Masyarakat Azka Gemilang di Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Ampuh Membuat Tulisan Puisi

2 Februari 2022   07:08 Diperbarui: 2 Februari 2022   07:15 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media menulis menggunakan laptop, foto dokpri

Sebagai pendatang baru di Kompasiana, format penulisan puisi di Kompasiana ini menurut saya tampilannya tak menarik. Tulisan yang seharusnya di Ms. Word layar laptop saya tertata rapi, dengan tanpa spasi di setiap baitnya, malah berubah seolah menjadi 2 spasi atau 2 kali enter di kolom tulisan Kompasiana.

Awalnya saya menduga bahwa memang begitulah model tulisan di Kompasiana. Tapi ternyata saat melihat tulisan Monolog Balutan Sunyi-nya Kak Fatmi Sunarya, dan tulisan-tulisan puisinya yang lain, dalam hati berujar "loh, bisanya model tulisannya puisi itu jadi canteek, alamak".

Maka bergegaslah saya mengetikkan kata Cara Membuat Tulisan Puisi di Kompasiana 1 Spasi di kolom gugel. Tertemukanlah tulisan bang Iskandar Jet dengan judul Tutorial Menulis Puisi (Teknik Membuat Baris dan Paragraf) yang diunggah pada 2015.

Aduhai, inilah efek dari hanya tulis-tulis saja, tanpa banyak membaca. Tapi jujur, sewaktu tulisan puisi saya yang berjudul Bersisian Rasa seperti ini: 

Apakah jendela masih sama sayang? Tidak

Sesekali bebal beranak pinak

Menyusup ribuan kehendak

Hingga terpental meghentak

Mari kita pugar

Kita cat

Agar nampak cahaya

Aneka warna

Mejenggala di jantung kita


Aku tak khawatir sayang

Kau saban waktu beraroma nirwana

Tempo tak terkira

Cintamu tak lapuk usia


Apalah lagi yang mesti kurisaukan? Tak ada

Akupun berpantang kalah untukmu

Kita berpagutan di lorong waktu

Hingga setiap rona memendar cahaya

Dari titik ke titik

Sarat aroma menggelitik

Hingga bersisian rasa

Menelisik pada cahaya

Kau untukku

Aku untukmu

Anak-anak cahaya

Saya bergumam, "masak sekelas Kompasiana ga keren ya?".  Kemudian saya mengakali dengan cara membuat ilustrasi gambar yang di dalamnya ada puisi saya yang rapi, dengan niat agar pembaca tahu, "seharusnya tulisan puisi saya itu seperti di gambar loh".

Ternyata berdasarkan penjelasan bang Iskandar Jet, untuk membuat tulisan puisi agar tampilannya sama seperti yang diketikkan di layar Ms. Word di Laptop ke dalam tulisan Kompasiana, sederhana saja: cukup tekan [Shift + Enter], alamak. Itulah, meski sederhana, tapi perlu mengamati dan harus membaca.

Ingatlah Nak [Shift + Enter]
Betapa ingatan masa lalu dari setiap kebaikan [Shift + Enter]
Akan menjadi penjaga gawang dari gelombang bola yang berdatangan [Shift + Enter]
Meski sesekali ia melesap tak tertahan [Shift + Enter]
Jungkir balik menjadi kekuatan untuk menjadi terdepan [Enter]

Akibat dari ingatan ini, Nak [Shift + Enter]
Kelak setiap jendela akan menjadi pualam [Shift + Enter]
Akan menjadi kekuatan yang tak mungkin kau tahan [Enter]

Bergegaslah Nak [Shift + Enter]
Keluarlah dari setiap masalah [Shift + Enter]
Ketika hati di ujung hatimu tak nyaman untuk merasakannya[Enter]

Dan, tentu saja berhasil. 

Ah, dasar saya yang masih pemula.

Note: Masak = Apa ia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun