Mohon tunggu...
Azkariya
Azkariya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Perkenalkan Saya Ahmad Zakaroya. Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Gutu Sekolah Dasar di Unisnu Jepara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Keterampilan Mengadakan Variasi dalam Membentuk Iklim Akademik Siswa SD

7 November 2023   20:48 Diperbarui: 7 November 2023   21:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Keterampilan mengadakan variasi merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus di kuasai guru. Dalam proses pembelajaran, tidak jarang rutinitas yang dilakukan guru seperti masuk kelas, mengabsen siswa, menagih pekerjaan rumah, atau memberikan pertanyaan-pertanyaan membuat siswa jenuh dan bosan. 

Siswa adalah anak manusia yang memiliki keterbatasan tingkat konsenterasi sehingga membutuhkan suasana yang baru yang membuat mereka fresh dan bersemangat untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran. Dalam kondisi seperti ini, guru harus pandai-pandai menggunakan seni mengajar situasi dengan mengubah gaya mengajar, menggunakan media pembelajaran, atau menggunakan pola interaksi dengan maksud menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Dengan demikian keterampilan mengadakan variasi merupakan sebuah keterampilan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru sehingga siswa tidak merasa bosan dan tetap tekun, antusias dan penuh partisipasi dalam proses pembelajaran. Keterampilan mengadakan variasi juga berperan penting dalam membentuk iklim akademik siswa (Mulyasa, 2015). Adanya variasi dalam mengajar ini juga merupakan sebuah upaya guru dalam memberikan stimulus pembelajaran secara beragam (bervariasi), sehingga memungkinkan siswa dapat merespon melalui alat indera dan cara yang berbeda untuk mendapatkan pengalaman belajar secara luas dan mendalam (Sulastri, dkk, 2018).

Keterampiloan mengadakan variasi memiliki tujuan yaitu diantaranya sebagai berikut: 1) Menarik perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran yang tengah dibicarakan. 2) Menjaga kestabilan proses pembelajaran baik fisik maupun mental. 3) Membangkitkan motivasi belajar selama proses pembelajaran. 4) Mengatasi situasi dan mengurangi kejenuhan dalam proses pembelajaran. 5) 

Memberikan kemungkinan layanan pembelajaran individual sedangkan mengadakan variasi memiliki sejumlah manfaat bagi siswa dan kualitas pembelajaraa mengadakan, yaitu sebagai berikut: 1) Mengurangi kebosanan siswa dalam memgikuti pembelajaran. 2) Meningkatkan motivasi belajar siswa. 3) Memacu, mengembangkan dan mengikat perhatian siswa pada pembelajaran yang mereka ikuti. 4) Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa pada hal-hal baru. 5) Menumbuhkan perilaku belajar positif pada diri siswa. 6) Meningkatkan partisipasi siswa dalam interaksi kegiatan pembelajaran. 7) Memperlancar dan menjelaskan komunikasi antar guru dan siswa.

Dalam keterampilan mengadakan variasi terdapat beberapa komponen yaitu sebagai berikut: 1) Variasi gaya mengajar. Variasi gaya mengajar yang dimaksud disini yaitu mulai dari variasi suara dalam menjelaskan materi, variasi mimik dan gestur tubuh, perubahan posisi, pemusatan perhatian serta kontak mata dengan siswa. 2) Variasi media pembelajaran. Variasi media belajar maksudnya adalah penggunaan media secara bervariasi antara jenis-jenis media belajar yang ada. Akan tetapi, penggunaannya tidak lepas dari pertimbangan tujuan belajar yang akan dicapai. Begitu pula, penggunaan media dimungkinkan secara serempak dua tiga jenis media sekaligus dalam satuan pengajaran tertentu. 3) Variasi interaksi belajar memgajar. Seperti halnya variasi media, penggunnaan variasi interaksi juga tak kalah penting. Jika interaksi antara guru dengan siswa terjalin dengan baik, maka efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran akan dapat tercapai.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia iklim adalah suasana atau keadaan. Akademik secara bahasa berasal dari kata akademi yang berarti lembaga pendidikan tinggi setingkat universitas, institut, atau sekolah tinggi. Akademik adalah kata sifat yang menunjukkan sesuatu yang bersifat ilmiah dan berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Sedangkan iklim akademik dapat digambarkan sebagai kualitas pembelajaran, harapan guru pada pencapaian hasil belajar siswa, serta sejauhmana kontrol/monitoring sekolah terhadap kemajuan belajar siswa yang juga dikomunikasikan kepada orangtua.

Dalam menciptakan iklim akademik yang baik di sekolah tentunya juga diperlukan kultur sekolah yang baik pula. Hal ini juga tidak lepas dari peran guru dalam keterampilan mengadakan variasi, karena dengan keterampilan mengadakan variasi iklim akademik siswa pun akan dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
E, Mulyasa. 2015. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sulastri, dkk. 2018. Pengajaran Mikro Berbasis Pembelajaran Saintifik. Malang: CV. Ampuh Multi Rejeki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun