Mohon tunggu...
Azka Nur Hayatina
Azka Nur Hayatina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pelajar Universitas Diponegoro, Chemical Engineering Undergraduate Program

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan dengan Mendaur Ulang Minyak Jelantah dan Memaksimalkan Penggunaan Aloe Vera

28 Januari 2021   17:00 Diperbarui: 28 Januari 2021   17:02 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan untuk membuat handsanitizer dari aloe vera (Dokpri)

SEMARANG (28/01) - Pelaksanaan KKN Undip Tim I 2021 mulai berlangsung sejak Senin, 4 Januari 2021 hingga Selasa, 16 Februari 2021. KKN Undip Tim I 2021 memiliki konsep yang sangat berbeda dari KKN Undip reguler biasanya, yaitu KKN Reguler Mandiri (KKN Pulang Kampung). Pada kesempatan ini, mahasiswa berjurusan Teknik Kimia ini mempunyai dua program, yaitu ‘Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Sabun Cuci Piring’ dan ‘Pembuatan Handsanitizer dari Tumbuhan Aloe Vera’. Kedua program ini dilakukan oleh mahasiswa bernama Azka Nurhayatina yang dibimbing oleh Ir. R.T.D. Wisnu Broto, M.T. selaku dosen pembimbing lapangan, dan dr. Sri Winarni, M.Kes. selaku koordinator wilayah Jawa Tengah.

Masyarakat Indonesia pada umumnya masih sangat awam tentang minyak jelantah yang mereka hasilkan akan terbuang kemana. Faktanya, 80% pencemaran air di Indonesia (data hingga tahun 2019) yaitu berasal dari ibu rumah tangga. RT 01 RW III Kelurahan Sumurboto banyak terdapat warga yang sudah berkeluarga dan juga kost-kost an yang ditempati baik oleh mahasiswa maupun karyawan, sehingga limbah minyak jelantah yang dihasilkan tiap harinya pun lumayan banyak. Maka dari itu, mahasiswa undip memberikan penyuluhan tentang seberapa berbahaya minyak jelantah yang dibuang sembarangan dan juga minyak jelantah yang terus dipakai lebih dari 2 kali dalam program KKN nya.

Bahan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah (Dokpri)
Bahan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah (Dokpri)
Pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci piring terbilang mudah dan murah sehingga ibu-ibu rumah tangga akan sangat mudah membuatnya. Bahan yang dipersiapkan cukup minyak jelantah, soda api (KOH / potassium hidroksida), air suling (aquades), essence oil sari apel, dan pewarna

Lalu permasalahan yang kedua adalah masyarakat masih sangat lengah dalam menjaga kebersihannya di keadaan pandemi ini. Virus yang menyerang pernapasan seperti coronavirus COVID-19 menyebar ketika tetesan yang mengandung virus masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau tenggorokan. Yang paling sering, virus akan masuk ke tubuh melalui tangan. Selama pandemi corona COVID-19, salah satu cara termurah, termudah, dan paling penting untuk mencegah penyebaran virus adalah mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencuci tangan dengan sabun dan air akan membunuh virus yang mungkin ada di tangan. Selain mencuci tangan, WHO juga menyarankan untuk membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Maka dari itu, untuk menghemat pengeluaran dan mengandalkan bahan alami yang ada, mahasiswa undip juga men-sosialisasikan cara pembuatan handsanitizer dari bahan alami, yaitu aloe vera / lidah buaya.

Bahan untuk membuat handsanitizer dari aloe vera (Dokpri)
Bahan untuk membuat handsanitizer dari aloe vera (Dokpri)
 Pembuatannya pun terbilang mudah. Bahan yang diperlukan hanyalah sari lidah buaya, alcohol 98%, H2O2, glycerol, air suling (aquades), dan essence oil dengan wangi sesuai selera.

Penyuluhan telah selesai dilaksanakan pada hari Minggu (24/01) di hadapan beberapa warga RT/RW 01/III. Tidak semuanya hadir dikarenakan peraturan social distancing selama pandemik berlangsung.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun