Mohon tunggu...
Azka Nur Aulia
Azka Nur Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi yang sedang menikmati perjalanan menulis blog sambil menjalani kehidupan part-time yang penuh dengan kesibukan dan pengalaman baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengatasi Pencemaran Pestisida dalam Air dan Air Limbah dengan Bantuan Mikroba

9 Mei 2024   09:00 Diperbarui: 9 Mei 2024   10:49 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pestisida adalah senyawa kimia yang dirancang untuk membunuh atau mengendalikan hama, gulma, atau penyakit tanaman. Pencemaran pestisida dalam air dan air limbah merupakan masalah serius yang mengancam kesehatan lingkungan dan manusia. Industrialisasi yang berkembang pesat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan terjadinya penumpukan berbagai macam bahan kimia. Oleh karena itu, frekuensi dan meluasnya penggunaan bahan kimia "xenobiotik" buatan telah mendorong upaya luar biasa untuk menerapkan teknologi baru guna mengurangi atau menghilangkan kontaminan ini dari lingkungan. senyawa kimia buatan yang sebelumnya tidak pernah ditemukan di alam seperti pestisida yang digunakan dalam pertanian dapat mencemari sumber air dan mengganggu ekosistem perairan.

Paparan pestisida dapat terjadi melalui berbagai cara: melalui kontak dengan kulit, tertelan, atau terhirup. Berbagai dampak kesehatan negatif yang dikaitkan dengan pestisida kimia meliputi, antara lain, efek dermatologis, gastrointestinal, neurologis, karsinogenik, pernapasan, reproduksi, dan endokrin. Pestisida memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pencemaran pestisida terhadap lingkungan setempat dapat berdampak pada kehidupan burung, satwa liar, hewan peliharaan, ikan, dan ternak. Pestisida dapat mencemari udara, air, dan tanah, serta dapat terakumulasi dalam rantai makanan. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mengganggu ekosistem alami dan mengurangi keanekaragaman hayati.

Masyarakat umum dapat terpapar residu pestisida melalui udara, air, dan makanan, yang dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan. Paparan pestisida dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan neurobehavioral, alergi, penyakit autoimun, kelainan reproduksi, dan penyakit kanker. Residu pestisida juga telah terdeteksi pada sampel ASI, yang menimbulkan kekhawatiran terkait paparan prenatal dan dampak kesehatan pada anak-anak. Oleh karena itu, bioremediasi menggunakan mikroba dapat digunakan sebagai agen penghilang pestisida yang efektif.

Mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan alga telah terbukti mampu mendegradasi pestisida menjadi senyawa yang lebih aman melalui proses biodegradasi. Dalam proses ini, mikroba menggunakan senyawa pestisida sebagai sumber makanan dan mengubahnya menjadi molekul yang lebih sederhana. Studi telah menunjukkan bahwa berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri genus Klebsiella, Acinetobacter, Alcaligenes, Flavobacterium, Bacillus, jamur busuk putih, dan mikroalga hijau Chlamydomonas mexicana, mampu efektif mendegradasi pestisida seperti endosulfan, karbofuran, dan atrazin. Proses biodegradasi yang dilakukan oleh mikroorganisme ini membantu mengurangi tingkat kontaminasi pestisida dalam air dan lingkungan sekitarnya, memberikan harapan untuk mengurangi dampak negatif pestisida terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.

Salah satu keunggulan bioremediasi menggunakan mikroba adalah efektivitasnya dalam mengatasi berbagai jenis pestisida yang digunakan dalam pertanian. Mikroorganisme seperti Pseudomonas, Bacillus subtilis, dan jamur Trichoderma spp. telah terbukti memiliki kemampuan untuk mendegradasi berbagai jenis pestisida seperti karbamat, piretroid, dan insektisida kloronikotinil. Studi yang dilakukan oleh Jayabarath dkk. (2010) menunjukkan bahwa strain mikroba seperti Streptomyces alanosinicus, Album Streptoverticillium, Nocardia farcinia, dan lainnya mampu menumbuhkan dan mendegradasi pestisida dengan efisien. Kemampuan mikroorganisme ini dalam mengatasi berbagai jenis pestisida menunjukkan potensi besar dalam membersihkan air dan air limbah dari kontaminan berbahaya.

Penerapan teknologi mikroba amobilisasi juga menjadi solusi yang menjanjikan dalam mengatasi pencemaran pestisida dalam air. Teknologi ini memungkinkan penempatan mikroba atau enzim di wilayah tertentu dengan cara kimia atau fisik sehingga tetap aktif dan efisien dalam mendegradasi pestisida. Studi yang dilakukan oleh Xiaolan dkk. (2018) menyoroti pentingnya teknologi mikroba amobilisasi dalam memperbaiki degradasi mikroorganisme dan enzim untuk mengatasi tanah atau air yang terkontaminasi pestisida. Dengan demikian, teknologi ini dapat digunakan untuk membersihkan air dan air limbah yang terkontaminasi pestisida dengan lebih efektif.

Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan komposisi udara memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas degradasi pestisida oleh mikroba. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa suhu atmosfer, kelembaban, dan komposisi udara dapat memengaruhi laju dan efisiensi degradasi mikroba pada pestisida. Misalnya, suhu yang optimal dapat meningkatkan aktivitas enzim mikroba yang terlibat dalam proses degradasi pestisida, sehingga mempercepat laju degradasi. Selain itu, kelembaban yang sesuai juga diperlukan untuk mendukung aktivitas mikroba dalam mendegradasi pestisida dengan efektif. Komposisi udara yang baik juga dapat mempengaruhi metabolisme mikroba dan ketersediaan nutrien yang diperlukan dalam proses degradasi pestisida.

Meskipun proses degradasi pestisida oleh mikroba masih upaya terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bioremediasi. Dengan kolaborasi antara ilmuwan, pemerintah, dan industri, diharapkan teknologi bioremediasi menggunakan mikroba dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam mengatasi pencemaran pestisida dalam air dan air limbah, menjaga kualitas air, dan melindungi ekosistem perairan untuk generasi mendatang.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang peran mikroba dalam menghilangkan pestisida dari lingkungan, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan air. Melalui upaya bersama dan inovasi dalam bidang bioteknologi, kita dapat menciptakan lingkungan air yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi kehidupan manusia dan ekosistem perairan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun