Mohon tunggu...
Azka Nidaulhaq
Azka Nidaulhaq Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berita ini di buat untuk memenuhi tugas perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Problematika Dakwah

24 Juni 2024   17:04 Diperbarui: 24 Juni 2024   17:06 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin
(Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Azka Nidaulhaq (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Problematika dakwah adalah masalah yang belum terselesaikan dan memerlukan upaya keras untuk menemukan solusinya. Dalam hal ini, para dai harus berjuang keras untuk memecahkannya. Problematika dakwah dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, hambatan dakwah yang menghambat proses dakwah. Kedua, tantangan dakwah yang memerlukan kemampuan dan strategi yang tepat untuk dihadapi.

Hambatan dalam dakwah mencakup keterbatasan sumber daya, media, dan biaya. Sumber daya ini meliputi aspek intelektualitas dan spiritualitas pribadi para dai.

Keterbatasan dalam penggunaan media bisa dimaknai sebagai ketidakmampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan berbagai jenis media, baik itu media tradisional seperti panggung dan mimbar, media konvensional seperti koran, radio, dan televisi, maupun media baru seperti media digital.

Dalam dakwah, biaya yang dikeluarkan selama ini biasanya dibagi secara tidak sistematis antara para mitra dakwah. Contohnya, iuran atau sumbangan yang diberikan. Namun, masalah pembiayaan dakwah seharusnya menggunakan pendekatan keuangan yang lebih modern, seperti melakukan investasi atau berbisnis, untuk meningkatkan efisiensi dan keterjaminan dana.

Keterbatasan sumber daya, media, dan biaya dalam dakwah dapat menghambat kemajuan dakwah, baik jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Dengan analogi arus listrik, seorang dai harus menghilangkan hambatan untuk memungkinkan dakwah berjalan lancar dan efektif.

Selanjutnya, tantangan dakwah dapat diatasi dengan cara yang akurat dan tepat. Oleh karena itu, keterbatasan dakwah dan mitra dakwah harus diatasi agar tantangan dakwah dapat berbalik menjadi tekad yang kuat untuk berdakwah dengan memperbaiki unsur-unsur dakwah yang diperlukan.

Umumnya, tantangan dakwah memicu para dai untuk mencari cara baru untuk mengatasi tantangan tersebut dan mencapai keberhasilan dalam dakwah. Dengan kata lain, tantangan dakwah dapat dijadikan sebagai tes untuk menguji ketangguhan dan kemampuan para dai dalam menghadapi situasi yang sulit.

Dalam dakwah, dinamika internal dan eksternal memainkan peran penting. Kesulitan yang timbul dalam berdakwah dapat diatasi dengan baik dan menjadi motivasi untuk meningkatkan semangat berdakwah. Oleh karena itu, tantangan dakwah memungkinkan para dai untuk berkompetisi dan berkomitmen untuk menanginya.

Dakwah menghadapi hambatan dan tantangan karena upaya dakwah itu sendiri. Untuk mengatasi hal ini, para dai dan mitra dakwah harus mengatasi keterbatasan dakwah dan mencari cara yang efektif untuk mengatasinya, termasuk pendekatan, strategi, metode, dan teknik berdakwah yang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun