Mohon tunggu...
Azka Nafilata
Azka Nafilata Mohon Tunggu... Dokter - mahasiswa unair

saya hobi beladiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Angka Pengangguran disebabkan oleh Minimnya Lapangan Pekerjaan di Era Bonus Demografis

21 Agustus 2023   23:46 Diperbarui: 22 Agustus 2023   01:48 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi suatu negara yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik (Amri Amin 2007). Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan merupakan keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah setiap tahun sehingga kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah, maka seharusnya kebutuhan itu seimbang dengan pendapatan yang didapatkan.

Berdasarkan data BPS, menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2017 berjumlah 261.890.900 yang merupakan penduduk terpadat keempat di dunia. Kenaikan tersebut juga diikuti oleh kenaikan jumlah pengangguran, hal ini menunjukkan bahwa penduduk usia produktif di Indonesia tidak terserap dengan baik ke lapangan pekerjaan.

Pengangguran di era bonus demografi merupakan masalah serius yang dihadapi dalam pembangunan sumber daya manusia yang tengah dilakukan pada saat ini. Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Sedangkan era bonus demografi merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika sebuah negara mempunyai jumlah penduduk usia produktif yang lebih tinggi daripada penduduk usia non-produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya yang ada. Berdasarkan proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, puncak bonus demografi akan berlangsung pada 2021-2022, dengan angka ketergantungan mencapai titik terendah yaitu 45,4.

Menurut data Bapennas 2022 proyeksi piramida penduduk di Indonesia di era bonus demografi adalah seperti gambar berikut :

Naiknya angka pengangguran di era bonus demografi ini mulai marak terjadi saat pandemi COVID-19. adanya pandemi COVID-19 telah merubah peluang ini menjadi disrupsi bahkan ancaman bagi indonesia. Pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan oleh pemerintah dilakukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19 sehingga menyebabkan menurunnya kegiatan ekonomi yang berlangsung drastis. Perusahaan harus mengurangi jumlah pegawainya dan tidak sedikit pengusaha yang harus gulung tikar. Sejak saat itulah banyak penduduk dengan usia produktif kehilangan pekerjaannya dan menjadi pengangguran.

Prevelensi angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2022 mencapai 5,86%. Jika dirinci lagi terdapat sekitar 8,42 juta pengangguran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (BPS, 2022). Meskipun begitu, BPS mencatat TPT pada 2022 turun daripada Agustus 2021, yakni sebesar 0,81% untuk laki-laki dan 0,36% wanita. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur, penduduk berusia 15-24 tahun tercatat dalam kategori TPT sebesar 20,63% pada 2022. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan penduduk usia 25-29 tahun dengan angka 3,36% dan 60 tahun ke atas dengan angka 2,85%. Sedangkan Pada awal tahun 2023 pada bulan Februari BPS mencatat terdapat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai angka 5,45% angka ini juga menurun dibanding tahun 2022.

Dengan adanya problematika ini upaya apakah yang dapat para pemuda pemudi Indonesia sebagai bentuk kontribusi generasi penerus bangsa ini? Sudah saatnya para pemuda pemudi bangsa indonesia ikut serta memperjuangkan kesejahteraan dengan memainkan peranan penting guna memastikan bahwa persoalan ketenagakerjaan ini dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Semangat para pemuda pemudi Indonesia. Jika bukan dari kita lalu siapa lagi yang akan memperjuangkan negeri kita keluar dalam keterpurukan ini.

Referensi :

Bappennas, 2022. https://www.bappenas.go.id/ Diakses pada 21 agustus 2023

Ishak, Khodijah (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran dan inflikasinyat erhadap indek pembangunan di Indonesia. https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id

Mulyadi, mohammad (2016). Peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan dalam masyarakat. https://jurnal.dpr.go.id

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat

#AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR

#BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria 16_Garuda 22

#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial

#GuratanTintaMenggerakkanBangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun