Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mendewasakan individu manusia yang bentuknya tanya berupa asuhan, Â perlindungan, bimbingan, bantuan dan pengaruh, Agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya kelak. Islam menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling mulia dari semua makhluk Allah. Â firman Allah SWT Â ( Q.S. 25:4). Â yang artinya: "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala tersebut,Untuk tumbuh kembang menjadi sebaik-baiknya manusia, maka anak memerlukan pendidikan.
pendidikan yang diberikan tentu saja harus disesuaikan dengan  yang anak sebagai anugerah dari Sang Khalik,  baik kemampuan akal,  fisik maupun inderanya, Karena bagaimanapun kondisi anak, tetap memiliki hak hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan tanpa diskriminasi.
program pemerintah selama ini dalam memberikan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus ( ABK) adalah melalui sekolah luar biasa ( SLB), yang terdiri dari SLB A, yang diperuntukkan bagi anak tunanetra,  SLB B diperuntukan bagi anak tunarungu atau wicara, SLB C, diperuntukan  bagi tunagrahita, SLB D, diperuntukkan bagi anak tunadaksa, SLB E diperuntukkan bagi anak tunalaras, SLB G diperuntukan bagi tunaganda dan  sekolah inklusif. keberadaan sekolah luar biasa sudah dapat menyerap anak-anak berkebutuhan khusus secara massal, namun tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan sekolah luar biasa, belum merata keadaannya di wilayah Indonesia, sehingga keberadaan anak berkebutuhan khusus sering terabaikan, baik haknya untuk mendapat pendidikan yang layak maupun perlindungan dan asuhan yang tepat sesuai kekhususannya. didampingi itu banyak kalangan mengeluhkan bahwa sekolah luar biasa dinilai kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik berkebutuhan khusus untuk berintegrasi dengan peserta didik yang normal baik dalam mengikuti pendidikan maupun adaptasi dengan lingkungan sehingga keberadaan mereka saling terabaikan secara sosial dan masyarakatpun tidak banyak mengetahui bagaimana memperlakukan anak berkebutuhan khusus ini secara tepat sesuai kebutuhan khususnya.
Dengan demikian, untuk memandang manusia sebagai suatu komunitas yang tidak bisa dipisahkan antara yang normal dengan yang berkebutuhan khusus maka anak berkebutuhan khusus perlu diberikan kesempatan yang sama dengan anak normal lainnya untuk mendapatkan pelayanan pendidikan di jenjang pendidikan yang ada atau sekolah reguler untuk itu pendidikan inklusif merupakan jalan tengah yang dapat ditempuh, karena di lembaga pendidikan inklusif anak berkebutuhan khusus dapat membaur dengan anak normal, sehingga dapat anak berkebutuhan khusus dapat belajar banyak hal dari anak normal mereka dapat belajar bagaimana menghargai perbedaan dan dapat menumbuhkan sifat dan sikap mau membantu, peduli, Welas Asih,dan  empati.
Pengertian pendidikan inklusiÂ
Istilah inklusif dapat dikaitkan dengan persamaa, keadilan, dan hak Individual. dalam ranah pendidikan istilah inklusif dikaitkan dengan model pendidikan yang tidak membeda-bedakan individu berdasarkan kemampuan atau kelainan yang dimilikinya sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dapat bergabung bergaul dan belajar bersama di sekolah reguler.
menurut Supena ([3]), Kata inklusif berasal dari bahasa Inggris inclusive atau incklusion. Pendidikan inklusif adalah suatu ideologi, sistem, atau strategi dalam penyelenggaraan pendidikan, di mana semua anak dari berbagai kondisi dapat mengikuti pendidikan dalam suatu lingkungan pendidikan secara bersama-sama, dengan suatu sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik
menurut Mudjito dkk ([2]), Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua anak berkebutuhan khusus dan atau anak yang mengalami hambatan akses pendidikan untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satuan pendidikan di sekolah terdekat dengan anak secara bersama-sama dengan peserta didik Pada umumnya. Mudjito dkk juga memberikan pengertian lain Sekolah inklusif adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kan an dengan mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus dan atau yang mengalami hambatan dalam akses pendidikan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu bersama-sama dengan peserta didik lain pada umumnya. sekolah harus menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tapi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap murid.
menurut Sapon dan Shevin dalam O'Neil dalam Mudjito dkk ([2]), pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya. artinya setiap warga sekolah harus menyadari peran dan tanggung jawab bersama dalam mendidik semua siswa untuk mengoptimalkan potensinya agar mereka dapat berkembang secara optimal.
Alasan pendidikan inklusiÂ
