Pada artikel ini, kamu akan belajar mengenai cara membuat karya ilmiah yang baik dan benar.
Kalau kamu memiliki tugas untuk membuat sebuah karya ilmiah, maka kamu sedang membaca artikel yang tepat.
Di bawah ini, kamu akan mendapatkan informasi lengkap berikut ini:
- Pengertian Karya Ilmiah
- Struktur Karya Ilmiah
- Langkah-langkah Membuat Karya Ilmiah
Penasaran?
Langsung saja, simak pembahasannya di bawah ini!
Pengertian Karya Ilmiah
Menurut KBBI, karya ilmiah yaitu sebuah karya tulis yang dibuat dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah yang berdasarkan data dan fakta.
Karya ilmiah bertujuan untuk menerangkan hasil penelitian dengan memenuhi kaidah keilmuan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim peneliti.
Hasil dari karya ilmiah yang berbentuk data, informasi, atau simpulan dapat dijadikan acuan untuk orang lain untuk melakukan penelitian yang berikutnya.
Struktur Karya Ilmiah
Untuk menulis sebuah karya ilmiah yang baik, diperlukan penataan yang baik juga.
Di bawah ini adalah struktur atau sistematika penulisan karya ilmiah yang bisa kamu terapkan pada karya ilmiah kamu.
- Halaman Judul/Cover
- Halaman Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Pendahuluan
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Manfaat
- Tinjauan Pustaka
- Metode Penelitian
- Pembahasan/Hasil Penelitian
- Penutup
- Kesimpulan
- Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
Cara Membuat Karya Ilmiah
Tahap 1: Persiapan
1. Pemilihan Topik
Memilih topik atau pokok bahasan adalah sesuatu yang penting dalam pembuatan karya ilmiah.
Dalam memilih topik untuk karya ilmiah, kamu harus memperhatikan kaidah kebenaran isi, metode kajian, dan cara penulisan yang bersifat keilmuan.
Berbeda dengan karya sastra misalnya cerpen, dalam karya tulis ilmiah, kamu harus mengutamakan fakta.
Untuk memenuhi hal tersebut, kamu dapat menentukan topik yang jelas dan spesifik.
2. Mengidentifikasi Pembaca
Tentu saja, sebelum mulai menulis sebuah karya ilmiah, kamu harus menentukan siapa target pembaca kamu.
Kenali terlebih dahulu kira-kira siapa yang akan membaca karya ilmiah kamu.
Maka hal itu kamu harus pertimbangkan supaya karya ilmiah yang kamu buat bisa tepat sasaran.
3. Menentukan Cakupan Isi
Setelah menentukan topik dan mengidentifikasi pembaca, langkah berikutnya yaitu menentukan cakupan isi.
Cakupan isi adalah jenis dan jumlah informasi yang nantinya kamu sajikan di dalam karya ilmiah.
Maka hal ini penting dilakukan supaya kamu lebih mudah dalam mencari atau mengumpulkan bahan referensi dan mempermudah kamu dalam pengelolaan data.
Tahap 2: Pengumpulan Informasi
1. Mencari Bahan Referensi
Untuk mencari bahan referensi, kamu bisa menggunakan beberapa bagian media cetak dan online atau bisa juga dengan cara wawancara.
Untuk media cetak contoh buku, kamu bisa mencarinya di beberapa perpustakaan yang ada. Carilah buku dengan judul dan nama penulis yang jelas dan relevan dengan topik kamu.
Untuk media online, kamu bisa mencari beberapa makalah atau jurnal ilmiah yang berkaitan dengan topik karya ilmiah kamu. Salah satu contoh situs yang bisa kamu gunakan seperti Doaj.org.
2. Memeriksa Bahan Pustaka
Setelah bahan referensi terkumpul, jangan lupa untuk mengecek kembali bahan-bahan tersebut.
Cek kembali apakah konten yang ada di dalam referensi tersebut sudah sesuai dengan topik yang akan kamu bahas.
Seleksi juga tanggal terbit referensi-referensi tersebut, apakah teori yang ada masih bagus digunakan sebagai acuan atau tidak.
3. Membuat Ringkasan
Setelah yakin dengan bahan referensi yang kamu pilih, buatlah berbagai ringkasan mengenai masing-masing bahan tersebut.
Ringkasan akan berguna untuk meringankan kamu dalam mengambil inti sari dari bahan referensi itu.
Untuk membuatnya, kamu bisa pelajari terlebih dulu bagaimana cara membuat ringkasan baik dan yang benar.
4. Membuat Kutipan
Selain membuat ringkasan, kamu juga harus membuat daftar kutipan pada referensi tersebut.
Daftar kutipan harus sama dengan pernyataan yang ada pada sumber.
Maka hal itu menunjukkan jika kutipan yang kamu buat yaitu pandangan mendasar dari penulis aslinya.
Tahap 3: Penulisan
1. Penulisan Draf
Ketika sudah memilih topik dan mengumpulkan referensi, sekarang saatnya kamu memulai menulis draf.
Tuliskan ide-ide yang kamu punyai secara random dulu. Istilahnya, ini seperti tulisan kasar.
Tulis saja yang sekiranya ingin kamu bahas tentang topik yang kamu pilih tadi.
2. Melakukan Revisi
Lakukan perbaikan pada ide-ide yang sudah kamu tulis.
Pilih mana yang sekiranya cocok, dan hapus jika tidak digunakan.
Pada bagian ini, kamu juga harus menata hasil draf kamu supaya lebih tersusun dan sistematis.
Kamu juga bisa minta masukan dari teman-temanmu mengenai bagian mana yang harus ditambahkan atau dihilangkan.
3. Melakukan Penyuntingan
Pada bagian ini, perbaikilah tulisanmu dari segi tata bahasa.
Cek apakah ada kesalahan ejaan atau dari penulisan.
Cek juga apakah ada kalimat-kalimat yang tidak logis atau kurang benar.
Perhatikan juga struktur karya ilmiah kamu. Cek semua kelengkapannya mulai dari halaman judul hingga penutup.
Tahap 4: Evaluasi
Tahap terakhir dalam pembuatan karya ilmiah kamu.
Pertama, cek kembali apakah isi dari karya ilmiah yang kamu buat sudah sesuai dengan topik yang kamu inginkan.
Apakah konten di dalam karya ilmiah kamu sudah sesuai dengan tujuan awal?
Kemudian, cek apakah kamu sudah memberikan data-data atau fakta-fakta pendukung yang cukup di dalam pembahasannya.
Cek sekali lagi tentang format penulisan karya ilmiah kamu.
Apakah susunannya sudah sesuai?
Apakah penulisannya sudah benar?
Kalau kamu merasa karya ilmiah kamu sudah benar, maka kamu sudah bisa mempublikasikan karya ilmiah tersebut.
Sumber: Jasa Publikasi Jurnal Nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H