Mohon tunggu...
Muhammad Azka Kautsar
Muhammad Azka Kautsar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Muhammad Azka Kautsar dari Universitas Brawijaya, Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Tim MMD UB 403 dengan KKN UGM dalam Praktek Simulasi Bencana bersama Tim KSB

20 Agustus 2023   17:59 Diperbarui: 20 Agustus 2023   18:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Mahasiswa Membangun 1000 Desa (MMD) Universitas Brawijaya dan Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, melakukan praktek simulasi bencana pada tema program kerja DESTANA (Desa Tangguh Bencana).

Praktek simulasi dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang mampu memitigasi bencana secara mandiri. Hal ini terjadi karena melihat letak geografis Desa Blimbing yang terletak di lereng Gunung wilis dengan posisi kemiringan tanah yang curam. Selain itu, tekstur tanah di desa ini sangat subur dan banyak kandang ternak di daerah lereng yang menyebabkan mudahnya tanah melunak. Sehingga, potensi longsoran di desa ini cukup tinggi.

Penasehat karang taruna Desa Blimbing, Muhammad Joko, menyampaikan bahwa letak tiap dusun di Desa Blimbing memiliki jarak yang cukup berjauhan. Akses jalan dari dusun ke dusun melewati jalan yang penuh lereng.

“Mungkin saat musim kemarau seperti ini belum terlihat, mas. Tetapi kalau mulai musim hujan itu jangankan keluarga, bisa tidur nyenyak saja sudah alhamdulillah. Faktornya tidak hanya dari kotoran ternak saja, tapi mungkin bisa diteliti lagi tanaman yang cocok ditanam di bagian lereng supaya ada yang menahan tanah.” jelas Muhammad Joko.

Memang, ketika mengakses jalan menuju tiap dusun memerlukan usaha yang lebih karena jalan yang langsung berbatasan dengan lereng tanpa adanya pembatas jalan. Selain itu juga kelok jalan curam, ada jalan yang terputus karena efek longsoran, dan tidak semua jalan sudah di aspal.

Melalui praktek simulasi bencana, Tim Mahasiswa MMD UB bekerja sama dengan KSB (Kampung Siaga Bencana), Tim KKN UGM, dan karang taruna. Sebelum melakukan praktek, Tim Mahasiswa melakukan sosialisasi pra bencana dengan sub tema kajian risiko bencana, modal sosial tangguh bencana, dan Psychological First Aid. 

Dengan menghadirkan pembimbing KSB, Suyoko, praktek simulasi dilakukan di Taman Duraemont, Desa Blimbing.

“Pengaluran praktek bencana dimulai dengan pembagian peran mulai dari shelter, TRC atau Tim Reaksi Cepat, korban, penanganan korban, warga biasa, dan tim medis. Nanti alurnya dimulai dari warga biasa yang sedang bekerja ngarit di daerah lereng. 

Tiba-tiba, terjadi hujan lebat selama dua hari dua malam. Salah satu warga memiliki inisiatif monitoring kondisi sekitar. Saat monitoring, terjadi musibah bencana longsor yang menimpa warga lain. Kemudian warga yang monitoring bencana melaporkan ke TRC. Dengan cepat, TRC cek lokasi. TRC mengabarkan ada salah satu warga yang menjadi korban. Tim medis dengan sigap melakukan pertolongan pertama pada korban, seolah-olah kaki kanan korban tertimpa reruntuhan kayu dan mengalami patah tulang. Nanti, korban diangkat menggunakan tandu menuju posko medis. Setelah sampai posko baru ditangani dengan alat-alat yang lengkap.” jelas Suyoko.

“Sebelum menolong korban, kita harus melihat kondisi terlebih dahulu apakah aman atau tidak. Jangan sampai pengevakuasi sampai ikut dievakuasi” tambah Muhammad Joko.

Dalam melakukan praktek simulasi, seluruh tim baik dari Tim KSB, MMD UB, KKN UGM, dan karang taruna dikerahkan dan dilakukan pembagian peran. Hal ini bertujuan untuk mengenali peran masing-masing dan mengetahui alur pelaporan ketika terjadi bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun