Profesi apoteker seringkali menghadapi stigma atau kesalahpahaman yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap peran profesi tersebut. Apoteker sejatinya dikenal oleh masyarakat sebagai profesi yang bergelut dengan dunia obat-obatan, terlebih pada bagian peracikan dan produksi obat. Persepsi ini tidak sepenuhnya salah, mengingat bahwa para profesi di bidang farmasi memang sering terlihat berkecimpung dalam proses pembuatan obat.
Dalam praktik serta teorinya, seorang farmasis mengemban banyak sekali tugas dan tanggung jawab yang tidak diketahui oleh masyarakat umum. Kurangnya informasi mengenai tugas-tugas tersebut seringkali menimbulkan kesalahpahaman pada perspektif masyarakat terhadap para apoteker. Beberapa persepsi yang salah mengenai profesi apoteker, antara lain:
1. apoteker hanya sebagai pedagang/penjual obat,
2. peran apoteker dianggap kurang vital dalam bidang kesehatan,
3. apoteker tidak terlibat langsung dalam proses penyembuhan klien,
4. hanya menangani obat-obatan yang ada di apotek,
5. apoteker tidak terlibat dalam bidang edukasi mengenai kesehatan, dan
6. profesi dalam bidang kefarmasian dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi (robot, artificial intelligence, dll).
Oleh karena itu, untuk meminimalisasi adanya pernyataan yang salah mengenai profesi apoteker, diperlukan penjelasan singkat (yang jelas) mengenai apa saja tugas dan tanggung jawab mereka dalam bidang kesehatan. Berikut diantaranya:
Tugas dan Tanggung Jawab Utama Apoteker
1. Dispensing Obat