Di atas langit yang tinggi, di bawah bumi yang luas.
Seorang anak perempuan berjuang tanpa henti.
Begitu banyak beban yang diberikan padanya.
Hingga pundaknya tak terlalu kuat untuk menampung semuanya.
Meski lelah, namun menyerah bukan pilihan.
Di balik murah senyumnya, ia merahasiakan dukanya.
Meski hatinya terluka, ia terus berjuang.
Jalan menuju pelangi penuh dengan ranjau.
Tak seorang pun tahu ia selalu menangis ketika malam tiba.
Hanya langit yang mendengar, juga menemani malamnya.
Di dalam kesunyian, ia berjuang seorang diri.
Menghadapi badai dalam hidup yang begitu berat.
Mimpi-mimpinya seperti rumput yang terus terinjak,
namun selalu berusaha untuk tetap hidup.
Hidup ini tak adil katanya,
karena sering kali dingin menghampiri.
Namun dia harus terus berdiri, meski kaki tak lagi sanggup berdiri.
Dia tahu mimpi-mimpinya adalah harta yang berharga.
Sehingga dia terus berjuang, biarpun dengan luka yang terus mengiris.
Anak perempuan ini memang tak terlihat,
namun ia terus berjuang dalam kesunyiannya.
Anak perempuan ini memang terluka hebat,
namun ia tak kan mudah hancur.
Meraih mimpi yang selalu disemogakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H