Mohon tunggu...
azka halim
azka halim Mohon Tunggu... Penulis - Kita hanya Sebatas Menumpang

Sangat suka dengan kalimat intuisi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bencana Melanda, Kita Berduka, Indonesia Bisa

20 Januari 2021   12:15 Diperbarui: 20 Januari 2021   12:21 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
regional.kompas.com

Belum genap sebulan, Indonesia mengalami berbagai bencana yang tidak kunjung mereda, Situasi Pandemi yang belum menunjukan penurunan yang berarti dan masih berada di angka penyebaran yang sangat tinggi, ditambah dengan bencana alam yang terus terjadi, hampir di seluruh pulau Indonesia. Hal ini menjadikan pemerintah pusat harus bekerja dengan ekstra untuk mengendalikan situasi yang terjadi di setiap titik bencana.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim penghujan yang terjadi di Indonesia umumnya dimulai sejak Oktober 2020 sebanyak 119 ZOM (34,8%), November 2020 sebanyak 131 ZOM (38,3%), Desember 2020 sebanyak 56 ZOM (16,4%), dan sebagian daerah lainnya dimulai pada April 2020 dengan intensitas dibawah normal.

Puncak  musim hujan yang terjadi di Indonesia ini diperkirakan terjadi pada bulan Januari 2021 sebanyak 168 ZOM (49,1%) dan bulan Februari 2021 sebanyak 80 ZOM (23,4%). Intensitas hujan yang tinggi pada bulan Januari inilah yang menjadi titik rawan bencana pada tiap-tiap daerah yang selalu menjadi langganan bencana Banjir apabila musim penghujan melanda.

Namun kali ini Indonesia benar-benar diuji, pasalnya bencana yang terjadi disetiap daerah, tidak hanya berfocus pada masalah banjir, Mulai dari jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari 2021, longsor yang terjadi di sumedang, gempa bumi yang menghantam Kabupaten Majene dan mamuju dengan kekuatan M 6,2 pada 15 Januari 2021, banjir bandang yang merendam rumah dan pemukiman masyarakat Kalimantan selatan, kemudian disusul dengan banjir dan lonsor yang terjadi di Kota Manado yang menyebabkan lebih dari 500 warga mengungsi, dan masih banyak bencana baru yang muncul, seperti yang terjadi di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Dilansir dari laman setkab.go.id. "untuk menindak lanjuti perintah dari Presiden Jokowi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut membantu penanganan darurat bencana di Provinsi Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan".

Menteri Basuki Hadi muljono mengatakan bahwa bencana ini perlu penanganan yang dilakukan secara bersama-sama baik antara Pemerintah, Masyarakat, maupun Swasta.

Pada Minggu (17/01/2021) yang dikutip dari laman setkab.go.id, beliau mengatakan "kita minta kontraktor yang tengah membangun infrastruktur disekitar Sulbar maupun Kalsel untuk membantu penanganan tanggap darurat. Misalnya di Sulbar membantu proses pembersihan puing-puing bangunan, di Kalsel misalnya membantu mobilisasi bahan kebanjiran dan perahu karet untuk evakuasi warga".

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah pusat Lewat Kementerian PUPR tentu tidak akan mudah jika masyarakat Indonesia tidak bersama-sama menyetarakan bahu mereka untuk membantu korban-korban Bencana, tidak hanya terkhusus di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan, tetapi yang terjadi disetiap titik-titik bencana.

Kita sebagai warga negara yang menjunjung Asas Pancasila yang berperikemanusiaan, tentunya tidak akan berdiam diri melihat saudara-saudara kita yang sedang mencoba bangkit untuk bisa menghadapi situasi yang berat ini. Meskipun situasi pandemi yang tidak memungkinkan kita untuk terjun langsung membantu mereka tapi sedikit rupiah yang kita berikan akan menjadi pelopor semangat  bagi mereka untuk kembali bisa bangkit dari kondisi tersebut.

Bantuan-bantuan kemanusian yang dilakukan secara daring maupun penggalangan dana yang dilakukan oleh Komunitas Sosial, Organisasi Masyarakat, maupun Influencer Indonesia untuk menggerakkan masyarakat dan meringankan beban pemerintah dimasa yang sangat Kritis ini, menjadi semangat kita bersama dan menjadi buktik bahwa Kita Pasti Bisa melewati Masa ini Bersama-sama.        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun