Mohon tunggu...
azkahaidaraushofi
azkahaidaraushofi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Puisi Seru, Kosakata Baru! Metode Pembelajaran Sekolah Dasar yang Bikin Candu

2 Desember 2024   10:09 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:29 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Anak-anak SD membaca buku/TV DESA News 

Siswa Sekolah Dasar umumnya akan tertarik dengan hal-hal yang menyenangkan, salah satunya saat membaca puisi. Bukan hanya sekadar membaca, tapi mereka terlibat aktif, tertawa, dan antusias bermain kata. Itulah kekuatan puisi sebagai alat pembelajaran. Mengapa begitu menarik? Karena puisi mengajarkan kosakata baru dengan cara yang unik. Siswa tidak merasa sedang menghafal kata-kata, melainkan mereka menikmati proses belajar sambil bermain.

Di masa pertumbuhan anak, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD), pengembangan kosakata adalah salah satu fondasi penting dalam pembelajaran bahasa. Anak yang memiliki perbendaharaan kata yang luas akan lebih mudah memahami teks, berkomunikasi dengan baik, dan berpikir kreatif. Sayangnya, metode pembelajaran kosakata yang konvensional sering kali membosankan bagi anak-anak. Nah, di sinilah puisi hadir sebagai angin segar yang bisa menghidupkan suasana kelas!

Puisi bukan hanya tentang rima dan ritme; puisi adalah tentang merasakan, bermain imajinasi, dan menemukan makna baru. Dengan menggunakan puisi, kita bisa mengubah proses belajar kosakata menjadi petualangan yang seru dan menyenangkan. Mari kita simak lebih dalam bagaimana puisi bisa menjadi media pembelajaran yang membuat siswa ketagihan belajar kosakata baru.

MENGAPA KOSAKATA ITU PENTING?

Kosakata berperan besar dalam perkembangan kemampuan bahasa, terutama pada usia sekolah dasar (6-12 tahun). Pada tahap ini, anak-anak sedang aktif membangun keterampilan membaca, menulis, dan berbicara, yang akan sangat berpengaruh pada keberhasilan akademik mereka. Kosakata berperan penting dalam tiga aspek berikut:

  • Kemampuan Membaca

Kosakata membantu anak memahami isi bacaan dengan lebih baik. Semakin banyak kata yang mereka kenal, semakin mudah bagi mereka menangkap makna, baik yang tersurat maupun tersirat, dalam sebuah teks. Hal ini membuat membaca jadi aktivitas yang lebih menyenangkan dan bermanfaat.

  • Kemampuan Menulis

Gambar 2. Anak sedang mencari ide menulis/Okezone Lifestyle 
Gambar 2. Anak sedang mencari ide menulis/Okezone Lifestyle 

Penguasaan kosakata membuat anak lebih kreatif saat menulis. Dengan pilihan kata yang lebih bervariasi, mereka bisa menyusun kalimat yang menarik dan jelas. Tulisan mereka jadi lebih hidup dan tidak monoton.

  • Kemampuan Berbicara

Kosakata yang kaya membuat anak lebih percaya diri saat berbicara. Mereka bisa menyampaikan ide atau cerita dengan lancar dan ekspresif, sehingga pesan mereka mudah dipahami oleh orang lain.

Dengan kosakata yang luas, anak-anak tidak hanya lebih siap menghadapi pelajaran di sekolah, tetapi juga lebih percaya diri dalam berkomunikasi sehari-hari. Maka dari itu, penting bagi orang tua dan guru untuk terus mendukung pengembangan kosakata mereka.

PUISI SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN

Puisi memiliki keunikan dalam penggunaan ritme dan rima yang menyenangkan untuk didengar. Hal ini membuat pembelajaran terasa seperti bermain musik dengan kata-kata. Keindahan bahasa dalam puisi juga memperkaya pengalaman belajar siswa, menjadikan aktivitas memahami teks lebih hidup dan berkesan. Saat anak mendengar atau membaca puisi, pola irama dan bunyi yang berulang membantu mereka menangkap makna secara lebih mudah.

Puisi memotivasi siswa untuk bermain kata dan mengasah kreativitas mereka. Misalnya, anak-anak dapat diajak membuat puisi sederhana berdasarkan kata-kata yang mereka kenal. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memperkenalkan kosakata baru dengan cara yang santai. Mereka belajar merangkai kata menjadi kalimat indah tanpa merasa sedang belajar sesuatu yang sulit.

Contoh puisi pendek untuk usia SD


"Sekolahku Sayang"

Sekolahku indah, penuh cerita,

Tempat belajar, bermain bersama.

Guru mengajarku dengan cinta,

Bersama teman, aku tertawa.

Puisi ini sederhana, mudah diingat, dan mencakup unsur kehidupan siswa di sekolah, sehingga cocok untuk digunakan sebagai bahan pembelajaran di kelas.

LANGKAH SERU MENGGUNAKAN PUISI DI KELAS

  • Membaca Puisi Bersama-sama

Mengajak siswa membaca puisi secara interaktif dapat meningkatkan keterlibatan mereka. Guru dapat memimpin pembacaan sambil memperkenalkan irama dan rima puisi. Siswa diajak mengulang baris-baris tertentu untuk melatih pelafalan dan mengenali kosakata baru secara alami. Aktivitas ini menciptakan suasana belajar yang dinamis dan menyenangkan.

  • Membuat Puisi Sendiri

Siswa didorong menulis puisi pendek menggunakan kosakata baru yang telah dipelajari. Contohnya, setelah mempelajari tema "alam," siswa dapat membuat puisi sederhana seperti:

"Burung terbang di angkasa,

Pohon hijau penuh cerita."

Kegiatan ini melatih kreativitas sekaligus memperkuat ingatan siswa terhadap kosakata baru.

  • Analisis Kosakata dalam Puisi

Guru membimbing siswa mengidentifikasi kata-kata sulit atau baru dalam puisi, kemudian mendiskusikan artinya. Proses ini membantu siswa memahami konteks penggunaan kata dan memperluas perbendaharaan kata mereka.

  • Puisi Sebagai Permainan

Puisi dapat diubah menjadi permainan seperti "tebak kata." Misalnya, guru membacakan puisi dengan sengaja meninggalkan beberapa kata kosong, lalu siswa menebak kata yang tepat. Permainan ini mengasah daya ingat dan pemahaman siswa secara interaktif.

APA KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE PUISI INI?

  • Penguatan Memori

Ritme dan rima dalam puisi mempermudah siswa mengingat kata-kata baru. Struktur berulang dalam puisi memperkuat kemampuan kognitif untuk menyimpan informasi jangka panjang, sehingga pembelajaran kosakata menjadi lebih efektif.

  • Meningkatkan Kreativitas

Menulis atau membaca puisi mendorong siswa untuk berpikir imajinatif. Mereka dilatih untuk menghubungkan kosakata baru dengan konteks kreatif, misalnya, membuat metafora atau deskripsi unik, sehingga keterampilan berpikir kritis dan kosakata mereka berkembang.

  • Pengalaman Belajar yang Menyenangkan

Puisi sebagai media pembelajaran memberikan pengalaman yang menarik dan tidak monoton. Kegiatan ini membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar, karena metode ini berbeda dari cara tradisional seperti menghafal kata-kata dari daftar.


CONTOH PRAKTIK MENGGUNAKAN PUISI DI KELAS

Kegiatan 1: Puisi Berima untuk Mengenal Kosakata Baru

Guru menyiapkan puisi sederhana yang berima untuk mengenalkan kosakata baru. Misalnya, puisi bertema alam:

"Langit biru cerah bersinar,

Awan putih tak pernah pudar.

Burung terbang di angkasa,

Mencari makan di sawah desa."


Langkah Kegiatan:

Bacakan puisi bersama-sama dengan intonasi yang menyenangkan.

Diskusikan kata-kata baru seperti cerah, pudar, dan angkasa.

Minta siswa membuat gambar atau menulis kalimat menggunakan kosakata tersebut.


Kegiatan 2: Menyusun Puisi Sendiri

Guru memberikan beberapa kosakata yang harus dimasukkan ke dalam puisi yang dibuat siswa. Misalnya, kata pelangi, hujan, langit, dan pohon. Contoh tugas:

"Cobalah buat puisi pendek dengan kata-kata diatas!"

Siswa akan menghasilkan karya seperti:


"Setelah hujan datang pelangi,

Langit cerah kembali berseri.

Pohon melambai diterpa angin,

Hati gembira senyum tak henti."


Manfaat:

  • Membantu siswa belajar menggunakan kosakata baru dalam konteks yang bermakna.
  • Melatih kreativitas siswa dalam menciptakan karya tulis.

TIPS UNTUK GURU MEMBUAT KELAS LEBIH ASYIK

  • Variasi Tema yang Menarik

Pilih tema puisi yang sesuai dengan minat siswa untuk menjaga perhatian dan antusiasme mereka. Contohnya, tema alam seperti bunga, hujan, atau pelangi; hewan seperti kucing atau burung; atau kegiatan sehari-hari seperti bermain di taman. Tema yang dekat dengan pengalaman mereka memudahkan siswa untuk memahami dan menghubungkan isi puisi dengan kehidupan nyata.

  • Libatkan Visual untuk Mendukung Pemahaman

Gambar atau ilustrasi dapat menjadi alat bantu efektif dalam pembelajaran puisi. Misalnya, tunjukkan gambar pelangi dan hujan sebelum membaca puisi bertema alam. Visual membantu siswa memahami konteks puisi dengan lebih cepat dan memberikan inspirasi bagi mereka untuk menciptakan karya sendiri.

  • Berikan Apresiasi pada Karya Siswa

Mengapresiasi karya siswa, seperti memberikan pujian, stiker, atau mengadakan "panggung puisi" kecil di kelas, dapat meningkatkan motivasi mereka. Kegiatan ini mendorong siswa untuk lebih percaya diri dan bersemangat dalam belajar. Guru juga bisa menyimpan karya siswa dalam buku puisi kelas untuk menjadi kenang-kenangan yang membanggakan.

Puisi sebagai media pembelajaran kosakata di Sekolah Dasar memiliki manfaat yang luar biasa. Selain memperkaya kosakata anak, metode ini membantu meningkatkan kreativitas, kepercayaan diri, serta kemampuan berpikir kritis siswa. Keunikan ritme dan rima dalam puisi menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membuat siswa lebih antusias dalam belajar bahasa.

Guru dan orang tua dapat mencoba metode ini dengan memanfaatkan puisi-puisi sederhana yang relevan dengan kehidupan anak. Aktivitas seperti membaca, menulis, atau bermain dengan puisi dapat menjadi cara efektif dan menyenangkan untuk membantu anak belajar kosakata baru.

Mari terus mengeksplorasi metode kreatif seperti ini agar pembelajaran di Sekolah Dasar menjadi lebih menarik dan berkesan. Dengan begitu, kita tidak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi generasi masa depan untuk mencintai bahasa dan sastra sejak dini.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. https://images.app.goo.gl/1BNv2g32kzJZDaVh8

Gambar 2. https://images.app.goo.gl/vBBZZVSh8mtcFGdk6 

DAFTAR PUSTAKA

Adhitya, G. N., Rosmawati, D., Nursyamtiah, Yuniarti, T., & Rahanra, C. V. (2022). Menulis Puisi sebagai Media Pembelajaran dalam Memperluas Pembendaharaan Bahasa Inggris. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Universitas Respati Yogyakarta, 1(1), 71--79.

Hasan, S. S. S., Kusmiati, S. R., & Humaira, M. A. (2023). Analisis Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Puisi. Karimah Tauhid, 2(5), 1693--1707.

K.S, Y. S., Putri, N. Y., & Fatonah, K. (2022). Strategi Guru dalam Pembelajaran Puisi di Kelas 5 SD Tunas Muda IKKT Jakarta. Seminar Nasional Ilmu Pendidikan Dan Multi Disiplin, 5(01), 211--214.

Magdalena, I., Ulfi, N., & Awaliah, S. (2021). Analisis Pentingnya Keterampilan Berbahasa pada Siswa Kelas IV di SDN Gondrong 2. EDISI: Jurnal Edukasi Dan Sains, 3(2), 243--252. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi

Ramadhani, S. (2020). Model Pembelajaran Sinektik dan Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Pangeran Antasari Medan Tahun Pembelajaran 2020. Bina Gogik, 7(1), 12--22.

Tarigan, Y. H., Cipta, N. H., & Rokmanah, S. (2023). Pentingnya Keterampilan Berbahasa Indonesia Pada Pembelajaran Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri, 09(05), 829--842.

Wulandari, R. W., & Anggis, V. E. (2020). Pembelajaran Kooperatif dengan Kegiatan Tebak Kata untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik di Kelas. SITTAH: Journal of Primary Education, 1(2), 121--134.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun