Dari sini saja kita sudah dapat melihat bagaimana ketidaksederhanaan mencari pemimpin umat ini; yang tentu saja, tidak sesederhana dengan mengangkat secara sepihak kemudian menyebarkannya melalui media sosial. Ada persoalan legitimasi yang perlu dipenuhi terlebih dahulu, ada kualitas-kualitas yang harus dimiliki, dan itu tidak mudah. Dan itu belum termasuk mengatasi persoalan politik praktis sesudahnya, mengingat umat yang sudah terkelompok-kelompok dan semakin mengkristal.Â
Sepertinya memang jalan keluar paling mudah adalah menemukan pemimpin yang—meminjam istilah Cak Nur di atas—bukan setengah tambah setengah, bukan satu tambah nol, tetapi satu tambah satu! Seorang yang piawai menjalankan roda organisasi/negara, yang mempunyai kualitas leadership, dan pengetahuan umum; tetapi juga yang memiliki pengetahuan agama, kualitas ibadah yang baik, dan ber-akhlakul karimah sehingga bisa mendapatkan legitimasi dari semua kelompok dalam tubuh umat. Tetapi adakah? Sepertinya kita semakin memerlukannya sekarang untuk mengatasi segala perpecahan dan polemik yang ada...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI