Mohon tunggu...
Azka Fauzy
Azka Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seseorang yang suka membaca, memiliki minat pada sejarah, serta mau terus belajar terkait dunia sekitar

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bangkit Setelah Takluk: Sebuah Ulasan Buku

16 Juni 2023   17:23 Diperbarui: 16 Juni 2023   17:34 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab kedua belas sendiri dibagi menjadi dua bagian, yakni A dan B. Bagian A cenderung membahas terkait konteks konteks umum terkait Islamisasi, dimulai dari arti Islamisasi, relasi antara konsep konsep tradisi Mongol dengan dakwah Islam, proses Islamisasi pada para pengikut serta penguasa Mongol, upaya Islamisasi ke luar perbatasan Mongol, dan agen agen Islamisasi pada bangsa Mongol. 

Arienne King, Worldhistory.org
Arienne King, Worldhistory.org

Sementara itu, Bagian B cenderung membahas tentang Islamisasi pada penguasa dan konsekuensinya, yang dimulai dengan kisah Islamisasi pada sejumlah penguasa di negeri negeri pecahan Mongol, masalah keseimbangan antara Yasa Mongol dan Syariat Islam, relasi antara penguasa Muslim baru dengan agama agama non-Islam, dan bagaimana Islamisasi penguasa dilihat oleh kaum Muslim di dalam dan di luar wilayah kekuasaan Mongol. Pada bagian ketiga belas, kita akan melihat epilog yang akan membahas dampak kekuasaan Mongol dalam banyak aspek.

Contohnya seperti legitimasi politik pada keturunan Genghis, bertahannya sejumlah tradisi pemerintahan, Turkifikasi kaum Muslim dan bangsa Mongol, eksodus kaum Muslim ke luar wilayah Mongol, persebaran dakwah Islam ke berbagai wilayah baru, munculnya etnis dan kekuatan politik baru, hingga integrasi wilayah Eurasia dalam zona penyebaran wabah Maut Hitam yang terkenal pada abad ke-14. Terakhir, penulis menyajikan kesimpulan yang pada dasarnya menekankan bahwa bangsa Mongol telah memberi banyak pengaruh penting bagi dunia Islam dalam waktu yang begitu lama, bahkan sampai mereka sendiri beralih ke agama Islam di wilayah ini, serta anjuran agar dapat melihat kekuasaan bangsa Mongol pada suatu titik keseimbangan di tengah segala aspek positif dan negatif yang ditimbulkan.

Terakhir, kita perlu melihat kelebihan dan kekurangan dari buku ini. Di satu sisi, terdapat sejumlah kelebihan yang patut kita apresiasi dari buku ini. Pertama, sumbernya yang beragam dan seringkali dinilai kembali oleh penulis memampukan kita untuk mendapat suatu narasi yang cukup seimbang dan ilmiah terkait kekuasaan bangsa Mongol di dunia Islam. Kedua, jangka waktunya yang panjang memungkinkan kita untuk melihat bagaimana hubungan antara dunia Islam dan bangsa Mongol dapat berubah, seiring dengan dinamika perang, politik, sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang ada. 

Ketiga, bahasanya yang cukup ringan dapat memudahkan kita untuk mendapat garis besar terkait apa yang ingin disampaikan penulis. Keempat, sajian beberapa peta, daftar istilah, dan silsilah penguasa yang cukup memudahkan untuk mengerti konteks politik dan geografis yang ada dalam narasi penulis. Namun, di sisi lain terdapat sejumlah kelemahan yang patut kita perhatikan. 

Pertama, beragam nama yang seolah "tiba tiba" muncul dalam narasi di buku ini akan cukup memberatkan pembaca yang belum mendapat konteks konteks pendahuluan terkait nama nama tersebut. Kedua, beberapa kesalahan penulisan kata yang barangkali dapat menganggu kenyamanan membaca. Ketiga, karena buku ini berfokus pada wilayah Asia Barat dan Tengah yang dikendalikan pihak Mongol, maka kita tak akan membahas banyak seputar pengaruh Mongol bagi kekuasaan Islam di India, Afrika, ataupun wilayah lain seperti Eropa Timur dan Asia Timur yang mayoritas dihuni Non-Muslim.

Sayf al-Vahidi et. al, Bibliothque nationale de France Dpartement des Manuscrits, Division orientale, Supplment persan 1113
Sayf al-Vahidi et. al, Bibliothque nationale de France Dpartement des Manuscrits, Division orientale, Supplment persan 1113

Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan yang ada, buku ini layak dibaca bagi siapapun yang ingin mengetahui salah satu come back terepik dalam sejarah Islam, yakni bagaimana umat Islam dapat bertahan dari penderitaan akibat kekuasaan bangsa Mongol dan bagaimana umat Islam dapat mengungguli para penakluk Mongol dengan memasukan mereka ke dalam iman Islam. 

Selain itu, buku ini juga dapat memperluas pandangan kita, terutama bagi audiens Muslim, terkait dampak penaklukan Mongol yang tidak selalu berputar di sekitar kehancuran dan penderitaan akibat perang serta penaklukan, namun juga suasana baru dalam nadi kegiatan Muslim dan pertukaran ide antar masyarakat di berbagai wilayah. 

Berikutnya, buku ini juga mampu memberi ruang baru dalam khazanah pengkajian bangsa Mongol dan sejarah penaklukannya, yang selama ini banyak dipandang secara sinis dan negatif oleh banyak penulis sejarah. Pada akhirnya, reposisi dan perdebatan terkait status bangsa Mongol dan kekuasaannya dalam peta sejarah dunia akan tetap bertahan hingga masa masa mendatang, apalagi dengan kedatangan aspek dan analisis baru yang disajikan dari buku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun