Mohon tunggu...
Azka Fauzy
Azka Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seseorang yang suka membaca, memiliki minat pada sejarah, serta mau terus belajar terkait dunia sekitar

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bangkit Setelah Takluk: Sebuah Ulasan Buku

16 Juni 2023   17:23 Diperbarui: 16 Juni 2023   17:34 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari mulanya mereka memandang datangnya para penakluk ini sebagai tanda "akhir zaman", hingga akhirnya para penakluk ini masuk Islam dan berada di tengah nadi peradaban Islam. 

Tentunya, bangsa penakluk yang dimaksud adalah bangsa Mongol, yang dikenal dengan Genghis Khan dan upaya ekspansinya ke berbagai penjuru dunia pada abad ke-13 dan ke-14. Bagaimana penaklukan bangsa Mongol memengaruhi peradaban Islam? Bagaimana nantinya bangsa Mongol akan beralih agama kepada Islam? Buku di atas akan mengupas dua pertanyaan itu secara detail.

Pertama, kita melihat bahwa buku setebal 882 halaman ini adalah tulisan seorang profesor sejarah asal Universitas Keele, Inggris. Ia bernama Peter Jackson, yang berfokus pada kajian Abad Pertengahan. 

Sebelumnya, ia sempat menulis buku dengan tema serupa, yakni The Mongols dan the West 1221-1410. Buku ini sendiri berfokus pada hubungan antara bangsa Mongol dengan peradaban Kristen Eropa selama penaklukan dan kekuasaannya di sebagian wilayah Benua Biru tersebut.

Berikutnya, ia telah menulis The Mongols and The Islamic World: From Conquest to Conversion, dengan fokus pada hubungan antara bangsa Mongol dan peradaban Islam di Asia Barat. Buku kedua inilah yang akhirnya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Dari Puncak Barbar dan diterbitkan sejak 2019 lalu oleh Penerbit Serambi Ilmu Semesta, serta menjadi fokus bahasan kali ini.

Universal History Archive / UIG via Getty Images
Universal History Archive / UIG via Getty Images

Kedua, tidak ada salahnya untuk melihat bagaimana Jackson menjabarkan periode kekuasaan Mongol yang cukup panjang ini di dalam bukunya. Pertama, pada bagian pendahuluan, kita dapat melihat alasan mengapa buku ini ditulis, yakni sebagai usaha menjawab kedua pertanyaan yang ada di atas tadi. Dimana menurutnya, masih banyak karya karya terkait sejarah Mongol yang tidak menjadikan kedua pertanyaan itu sebagai masalah utama. 

Selain alasan, kita juga dapat menemukan rambu rambu pembahasan, baik itu konteks geografi, waktu, dan budaya dimana buku ini akan bersinggungan dengannya, serta uraian singkat tentang apa saja yang akan dibahas.

 Kemudian pada bab pertama, kita dapat melihat bagaimana penulis melakukan kritik pada sumber sumber yang ia gunakan, baik itu yang berbahasa Mongolia, Tiongkok, Arab, Persia, Aramaik, ataupun Latin, dengan fokus pada identitas penulis, gaya penulisannya, serta alasan dan konteks mengapa karya itu ditulis demikian. 

Di bab kedua, kita dapat melihat bagaimana penulis mengungkapkan relasi panjang antara dunia Islam dengan bangsa bangsa nomaden Stepa Eurasia sebelum invasi Mongol. 

Dimulai dari ekspansi Islam ke Asia Tengah dan Utara pada abad ke-8 dan ke-9, di sinilah dunia Islam harus berhadapan dengan bangsa nomaden dan pergerakan mereka, baik secara militer, diplomatis, religi, ataupun budaya. Dan, bab ini ditutup dengan penjelasan tentang awal bangkitnya bangsa Mongol di Stepa Timur dan membentuk sebuah kekuatan penting di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun