Mohon tunggu...
Azka Abdir Rohman Nur Saifi
Azka Abdir Rohman Nur Saifi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta

Kesehatan yang paling utama

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengapa Kaum Adat Dapat Ikut Berperan Mengatasi Pemanasan Global?

1 Juli 2024   10:26 Diperbarui: 1 Juli 2024   10:34 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemanasan global merupakan salah satu isu paling mendesak yang dihadapi planet kita saat ini. Peningkatan suhu global, naiknya permukaan laut, serta frekuensi bencana alam yang semakin tinggi menunjukkan urgensi masalah ini. Dampaknya sudah terasa di berbagai belahan dunia, dan jika tidak segera diatasi, konsekuensinya akan semakin parah. 

Di tengah krisis ini, semua elemen masyarakat memiliki peran yang penting, tidak terkecuali kaum adat. Namun, peran kaum adat seringkali diabaikan. Padahal, mereka memiliki pengetahuan dan kearifan lokal yang berharga yang dapat membantu mengatasi pemanasan global. Mengapa kaum adat dapat ikut berperan dalam mengatasi pemanasan global? Berikut adalah beberapa alasan penting.

Pengetahuan Tradisional dan Pengelolaan Lingkungan

Selama berabad-abad, kaum adat telah hidup selaras dengan alam. Kaum adat memiliki pengetahuan tradisional yang kaya mengenai ekosistem tempat mereka tinggal. Pengetahuan ini diwariskan secara turun-temurun dan mencakup praktik-praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. 

Sebagai contoh, banyak komunitas adat yang menerapkan teknik agroforestri, yaitu menggabungkan pertanian dengan konservasi hutan. Teknik ini tidak hanya menjaga kesuburan tanah dan keanekaragaman hayati, tetapi juga menyerap lebih banyak karbon dioksida dibandingkan metode pertanian konvensional

Pelindung Hutan dan Keanekaragaman Hayati

Hutan adat memainkan peran krusial dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Menurut sebuah studi oleh World Resources Institute, kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat adat cenderung memiliki tingkat deforestasi yang lebih rendah dibandingkan kawasan yang dikelola oleh pemerintah atau perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas adat lebih efektif dalam melindungi hutan, yang merupakan salah satu penyerap karbon alami terbesar di dunia.

Kearifan Lokal dalam Mitigasi dan Adaptasi

Selain mitigasi, kaum adat juga memiliki strategi adaptasi terhadap perubahan iklim yang unik dan efektif. Kearifan lokal mereka memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan tanpa merusak ekosistem. Misalnya, beberapa komunitas adat di Indonesia menggunakan sistem irigasi tradisional yang disebut subak, yang sangat efisien dalam penggunaan air dan telah terbukti mampu bertahan dalam kondisi cuaca ekstrem.

Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan

Pentingnya partisipasi kaum adat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan tidak dapat diabaikan. Kaum adat sering kali memiliki pandangan yang berbeda mengenai bagaimana sumber daya alam harus dikelola, pandangan yang lebih berfokus pada keberlanjutan jangka panjang daripada keuntungan ekonomi jangka pendek. Dengan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan, kita dapat memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan lebih inklusif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun