Mohon tunggu...
AZIZ ZULKIFLI RAHMAN
AZIZ ZULKIFLI RAHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya suka menulis dan menonton drama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tarilegom Undiksha, Membangun Generasi Pewaris Seni Tari yang Inovatif dan Bermakna

6 Juli 2024   16:26 Diperbarui: 6 Juli 2024   16:40 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Program ini berupaya untuk pelestarian budaya melalui ide-ide kreatif yang menjadikan pembelajaran seni tari lebih bermakna dan menarik. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), hal tersebut diaktualisasikan melalui Program TARILEGOM. Tim PKM-PM ini terdiri atas I Gede Febry Suka Wirya Artha sebagai ketua, dengan anggota Aziz Zulkifli Rahman, I Gede Wendy Ary Nugraha, Luh Putu Devikayana dan Ketut Andri Amartika Piscayani, serta Dosen pendamping dalam program ini adalah Putu Riesty Masdiantini, S.E., M.Si.

Tari Legong Pengeleb adalah salah satu tarian khas Bali, yang termasuk dalam jenis tarian kekebyaran yang berasal dari Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Diciptakan pada tahun 1934 oleh seniman Cening Winten bersama Gong Kebyar Dangin Enjung, tarian ini menyajikan keindahan dan filosofi dengan menggambarkan suasana kegembiraan perempuan. Ekspresinya mencerminkan kebahagiaan, sukacita, dan keagresifan, menciptakan karya seni yang menghadirkan makna mendalam.

Namun, tarian ini perlahan menghilang karena tidak adanya upaya regenerasi yang berkelanjutan. Truni STT menghadapi kendala dalam belajar menarikan tarian tersebut karena minimnya pelatihan yang tersedia untuk tari Legong Pengeleb. Akibatnya, tarian ini terlupakan dan terlalu minimnya perhatian truni-truni STT terhadap tari Legong Pengeleb, yang merupakan tarian asli Desa Menyali. TARILEGOM adalah program regenerasi tari Legong Pengeleb dengan melatih dan mengkader pewaris baru. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan minat Truni STT dalam mempelajari tari Legong Pengeleb guna melestarikan warisan budaya ini.

Sehingga, adanya usulan progam kepada Truni STT dalam mempelajari tari Legong Pengeleb dapat mengupayakan terciptanya regenerasi baru secara berkelanjutan. Program ini diikuti oleh 10 orang truni dari STT Dharma Sanggaraha yang  dilaksanakan selama 2 bulan dengan seluruh kegiatan direncanakan berlangsung secara luring melalui 3 tahapan, yaitu Pengeleb satu, Pengeleb dua, dan Pengeleb tiga. Tempat pelaksanaan Program TARILEGOM terletak di Banjar Paninjoan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. 

Dengan metode yang digunakan dalam program ini adalah drill and practice, dimana para truni dilatih secara intensif dan berulang-ulang untuk menguasi setiap gerakan Tari Legong Pengeleb serta melibatkan audio gamlean tari legong pengeleb untuk mendukung latihan secara berulang-ulang. 

Pendekatan ini memastikan bahwa setiap truni mendapatkan penguasaan teknik tari yang solid dan dapat menampilkan Tari Legong Pengeleb dengan baik. Sehingga, tim pelaksana mengharapkan dengan adanya program TARILEGOM ini dapat membentuk kaderisasi terbaru terkait tari Legong Pengeleb, agar terjadi proses regenerasi yang akan membuat tarian ini kembali hidup dan berbaur dengan kesenian tari lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun