Mohon tunggu...
Aziz Zulhakim
Aziz Zulhakim Mohon Tunggu... -

Pemimpi | Pencerita | Pencinta | Pemerhati https://azizzulhakim.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wajah Ndeso

20 November 2018   06:58 Diperbarui: 2 Desember 2018   01:16 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: http://www.pictame.com/tag/PanenPari

Tantangan dimulai oleh Nofi, di saat berhadapan langsung dengan orang desa yang pola pikirnya masih belum tertata dan sederhana. Sehingga titik awal dilakukannya dengan mengajarkan mereka dari nol tentang apa itu bisnis online, cara kerja bisnis online serta transaksi dalam bisnis online. Hasil jerih payahnya terbayarkan, setelah dua pemuda yang diajukannya kepada partner bisnis, mengapresiasi kinerja mereka. Dengan hasil tersebut, kini Nofi telah berkembang dengan mengembangkan sumber daya manusia bisnis online melalui payung Kampung Marketer, yang ia dirikan untuk mengakomodir permintaan sumber daya manusia di bidang bisnis online tersebut.

Kini Nofi telah merasakan hasil kerjanya, dengan memiliki enam kantor yang didirikan di dua desa dengan karyawan kurang lebih sebanyak 200 orang. Adapun karyawan tersebut merupakan sumber daya manusia terampil dibidang customer service bisnis online, iklan, content writer, serta leader customer service, yang direkrut dari pemuda dan pemudi di delapan desa sekitar Desa Tunjungmuli.  

Nofi menargetkan, Kampung Marketer bisa memberdayakan masyarakat desa dan mengurangi angka pengangguran serta arus urbanisasi dari desa ke kota sekitar 1.000 karyawan. Dia juga ingin membuat anak-anak desa mengerti cara memanfaatkan teknologi. Setidaknya dengan berkembangnya teknologi saat ini, dapat memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat desa, dengan memanfaatkan smart phone sebagai kekuatan ekonomi baru mereka.

 Melalui artikel ini, saya ingin menyampaikan bahwa wajah ndeso bukanlah tampang welas asih, bahkan kampungan. Tapi setidaknya, ada kisah orang-orang hebat yang rela untuk merubah wajah ndeso menjadi lebih elegan. 

Yang terpenting adalah wajah ndeso naik kelas, melalui hasil karya anak muda yang peduli, bukan yang turun ke jalan karena terhina oleh ucapan seseorang, yang mengkritik keadaan sosial ekonomi daerahnya. Akan tetapi, kritikan tersebut harus mampu memacu serta memicu kita untuk menepisnya dengan pembuktian, ya pembuktian seperti sosok Junaedi dan Nofi.

Sumber refrensi

1. https://www.youtube.com/watch?v=DtbUNcTaiwQ

2. https://nasional.tempo.co/read/902896/cerita-sukses-kepala-desa-ponggok-yang-diajak-selfie-sri-mulyani/full&view=ok

3. https://inet.detik.com/cyberlife/d-3906135/mengintip-kampung-bisnis-online-di-purbalingga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun