Diskriminasi terhadap LGBT tidak dibenarkan
Dikehidupan sosial sangat sulit bagi perilaku LGBT untuk menghindari hinaan atau gunjingan bila tidak sesuai dengan norma. Apalagi mereka melanggar hukum agama yang sangat jelas sanksinya.
Namun melakukan diskriminasi sampai memenjarakan mereka justru memperburuk keadaan. Mereka membutuhkan bantuan untuk bisa keluar dari dunia kelam itu.
Mereka yang terlanjur terjebak dalam kondisi seperti itu masih ada kesempatan untuk kembali normal. Apalagi mereka menjadi LGBT karena faktor trauma seperti broken home yang membuat dia tidak ada pilihan lain.
Memberikan pemahaman dan konseling merupakan cara untuk membantu mereka. Menyadarkan mereka bahwa perilakunya telah menyimpang dari kodrat manusia.
Menyelamatkan mereka tentu kita harus memahami bahaya LGBT agar kita tidak terjerumus seperti mereka. Bahwa perilaku LGBT hampir tidak memperlihatkan dampak positif yang bisa dirasakan. Menurut artikel RSUD Padang Panjang bahwa pelaku LGBT membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Dalam artikel disebutkan bahwa kaum LGBT yang melakukan seks anal maupun oral beresiko terkena kanker. Tidak hanya itu, LGBT juga bisa meningkatkan resiko meningitis dan HIV/AIDS.
Perilaku LGBT juga rentan terhadap tindakan kejahatan. Banyak pelaku yang suka sesama jenis menjadi predator seks karena sudah tidak bisa mengontrol hasratnya. Kasus yang sempat menghebohkan Inggris dan Indonesia yakni Reynhard Sinaga dijuluki predator gay LGBT karena korbannya sangat banyak.