Mohon tunggu...
Azizou Hegar Iwayuri
Azizou Hegar Iwayuri Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hobi melukis dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aroma Senyum Datuk

8 Juli 2024   14:57 Diperbarui: 8 Juli 2024   18:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat tahun berlalu, dan Datuk tak pernah kembali. Matahari sore ini mungkin telah membuatnya betah mengarungi luasnya samudera. Dan ia mengirimkan salam perpisahan kepadaku di batas-batas sore yang sendu ini. Perahu Marita telah kembali meninggalkan aroma lama yang hangat. Goresan mentari tampak menyembul dari bawah—menghiasi pantai dengan kilauannya. Angin berkelebat di pelipisku, membuat pikiranku mengapung tenang. Sambil mengingat senyum terakhir Datuk. Aku berpikir kalau kematiannya tak boleh di tumpahkan dengan air mata. Sungguh sebuah kisah kematian juga kisah cinta paling indah yang pernah kulihat.

https://drive.google.com/file/d/18d2il0CvC0D1lXCSvmF4dK0278ZvsrAU/view?usp=drivesdk

https://bit.ly/KONGSIVolume1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun